Banjarmasin - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerja sama dengan UNICEF Indonesia mengadakan Workshop Diseminasi Pesan Kunci kepada Jurnalis di Banjarmasin, Senin (18/4). Kegiatan ini digelar untuk mendukung penyebarluasan informasi dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN),
Kegiatan tersebut diikuti 35 orang terdiri atas para insan pers dari media cetak, radio dan televisi, Media Center Kominfo, Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Pengelola Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelola Program Surveilans dan Imunisasi.
Kepala Dinkes Kalsel Diauddin mengatakan, masa pandemi COVID-19 memberikan beberapa tantangan tersendiri terutama berkaitan dengan rendahnya akses terhadap pelayanan imunisasi dan pelayanan kesehatan lainnya.
"Di Kalsel khususnya pada tahun 2020 dan 2021, terdapat beberapa tantangan imunisasi berkaitan dengan pembatasan mobilisasi, keraguan dan ketakutan untuk membawa anak-anak ke fasilitas pelayanan kesehatan," jelasnya.
Berdasarkan data cakupan imunisasi dasar lengkap di Provinsi Kalsel Tahun 2020 adalah sebesar 75.4% dan pada tahun 2021 sebesar 80,2%, terjadi kenaikan cakupan jika dibandingkan dengan data tahun 2020. Namun masih belum mencapai target Nasional yaitu 93.6%.
"Berarti masih ada perkiraan anak yang belum lengkap imunisasinya pada tahun 2020 dan 2021 sebesar 33.024 di Kalsel. Hal ini tentunya meningkatkan risiko potensi Kejadian Luar Biasa PD3I (Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)," kata Diauddin.
Sehingga, ujarnya, dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah untuk mencegah kesenjangan dalam imunisasi, salah satunya adalah dengan mengadakan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar dalam kegiatan BIAN yang akan diadakan pada Mei 2022 di Kalsel.
"Salah satu upaya yang dipandang efektif untuk mendukung kegiatan tersebut agar berjalan dengan baik adalah dengan melibatkan peran media secara masif," ujarnya.
Ditambahkannya, peran lintas program dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada semua pihak bahwa imunisasi sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap PD3I dan mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masa yang akan datang dalam rangka mewujudkan generasi bangsa yang sehat, kuat dan cerdas.
Oleh karena itu, ujar Diauddin, dalam rangka mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta berkualitas di setiap wilayah, maka diimbau untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan imunisasi yang berkualitas, memastikan setiap anak mendapat imunisasi rutin lengkap. Melakukan upaya untuk melengkapi status imunisasi anak, salah satunya dengan melaksanakan catch-up imunisasi atau imunisasi kejar dan menggerakkan sumber daya semua sektor terkait, termasuk swasta dan dunia usia, untuk mendukung imunisasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel Nurul Ahdani menambahkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar bagi jurnalis dalam penulisan, penyiaran berita terkait imunisasi kejar dan imunisasi tambahan dalam rangka PID dan BIAN.
Ia berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat imunisasi serta memberikan pemahaman dan persepsi yang benar mengenai imunisasi melalui peran jurnalis.
"Sehingga informasi yang disebarkan akan meningkatkan minat masyarakat membawa anak ke pusat kesehatan masyarakat, untuk mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai dengan usianya, pada akhirnya dapat meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan menurunnya angka PD3I di Indonesia," pungkasnya.
Kegiatan juga dirangkai dengan pemberian hadiah kepada pemenang kompetisi karya jurnalistik pekan imunisasi dunia tahun 2022.