Ciamis - Klaster Covid-19 di Jawa Barat kembali meningkat, salah satunya di Kabupaten Ciamis yang sebelumnya sudah menunjukan penurunan justru kian hari malah meningkat kembali menjadi zona orange. Hal tersebut mendorong Pemerintah Kabupaten Ciamis mengevaluasi percepatan penanganan COVID-19 yang diimplementasikan melalui rapat koordinasi bersama Tim Satgas Penanganan COVID-19 di Aula Setda Kabupaten Ciamis, Selasa (6/10).
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, sebelumnya sejak awal Satgas COVID-19 sudah dibentuk dari mulai tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa.
"Tiga bulan lalu pandemi COVID-19 ini sudah melandai, hampir dikatakan sudah zero bahkan hasil dari setiap swab test di Juli dan Agustus sudah menunjukan negatif," ujarnya.
Awal peningkatan tersebut, jelas Herdiat, diperkirakan saat berakhirnya PSBB dan memasuki AKB sehingga hal tersebut memungkinkan perspektif masyarakat menjadi agak bebas dalam beraktivitas saat memasuki AKB.
Ia mengatakan, hasil dari pada rapat tersebut disimpulkan langkah yang akan dilakukan yaitu akan lebih dipertegasnya sanksi bagi para pelanggar terkait penerapan disiplin protokol kesehatan dari mulai satgas tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
"Penegasan tersebut bukan mengacu kepada poin materi, namun yang diharapkan adalah efek jera, kesadaran, sehingga menghasilkan kedisiplinan untuk sama-sama memutus bahkan mengakhiri penyebaran COVID-19 dan tentu keberhasilan itu akan mengembalikan semua sektor kehidupan pulih kembali seperti biasanya," jelasnya.
Lebih lanjut, kata bupati, keberhasilan tersebut tentu memerlukan peranan semua.
"Saya berharap dan meminta bantuan kepada para tokoh agama dalam membantu mensosialisasikan protokol kesehatan," ujarnya.
Hediat berharap peran dari para tokoh agama karena umumnya masyarakat akan lebih patuh, sehingga dipandang akan lebih efektif.
"Berbeda dengan kami yang mensosialisasikannya karena banyak nya paradigma yang miring," urainya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra menegaskan fakta bahwa COVID-19 itu nyata adanya, dan itu yang harus kita sampaikan kepada masyarakat karena faktanya korban bahkan kematian akibat virus corona juga ada dan terlebih sampai saat ini vaksin nya belum ada.
"Ya, memang tidak mudah bahkan di media pun banyak sekali nampak masyarakat sudah jenuh dengan pandemi COVID-19 ini, bahkan bukan hanya masyarakat kami pun juga sebetulnya jenuh," tuturnya.