Labuan Bajo - Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina optimistis penandatanganan kerjasama dengan MPIG akan menjadi langkah inovatif pariwisata yang melibatkan peran aktif para petani kopi di daratan Flores untuk dapat secara langsung mendorong terciptanya destinasi wisata baru.
“Sebentar lagi kita akan punya =etalase kopi di Labuan Bajo. Bekerja sama dengan rekan-rekan MPIG, etalase ini akan menampilkan seluruh jenis biji kopi yang ada di Flores dan sekaligus menjadi pusat informasi dan promosi kopi Flores,” katanya saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Tentang Kerjasama dan Peran Serta dalam rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Bidang Kepariwisataan Melalui Pengelolaan Komoditas Unggulan Kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Flores Manggarai, Senin, (7/9).
Ditambahkannya, kerjasama ini sekaligus menjadi upaya untuk mendorong peningkatan kualitas produksi, distribusi, dan pemasaran Kopi Flores, serta mendorong pengembangan sektor agrowisata dan ekonomi kreatif berbasis komoditas kopi.
"Kita berharap melalui kerjasama pengembangan wisata baru dengan MPIG juga menjadi gerbang awal bagi kelompok petani kopi Flores, khususnya di 3 Kabupaten Manggarai yang saat ini tergabung bersama MPIG untuk dapat bersama-sama menjaga agar kopi lokal tidak kehilangan identitas aslinya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua MPIG Joseph Janu mengungkapkan pengembangan destinasi wisata baru kopi akan membawa angin segar selain bagi pariwisata daerah juga bagi para petani kopi di tiga Kabupaten Manggarai, serta bagi para wisatawan minat khusus yang punya ketertarikan dengan kopi.
“Yang utama adalah bagaimana membuat kopi mejadi destinasi wisata baru yang ada di 3 Kabupaten Manggarai dan Labuan Bajo sebagai etalase kopi, dan sekaligus menjadi pusat informasi dan promosi kopi. Inilah yang menjadi titik awal dari MoU ini,” tegas Joseph.