Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, terus memproduksi masker kain buatan konveksi lokal untuk nantinya dibagikan kepada masyarakat secara gratis guna mendukung pencegahan penyebaran COVID-19.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, pembuatan masker kain adalah satu di antara langkah nyata yang diambil pemerintah daerah setempat untuk mencegah penularan COVID-19. Penyediaan masker juga merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah atas keselamatan warga.
“Keadaan negeri sedang abnormal, justru seperti inilah dibutuhkan oleh rakyat kita ini hadir. Kehadiran itu bisa dalam bentuk kebijakan dan langkah-langkah nyata yang bisa dilakukan,” ujar Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Sabtu (8/8).
Muda mengungkapkan, gerakan pembuatan masker kain secara masif telah dilakukan masyarakat Kubu Raya sejak Maret 2020, jauh sebelum terbitnya surat dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI tertanggal 4 Agustus 2020 perihal Gerakan Setengah Miliar Masker untuk Desa Aman COVID-19.
“Alhamdulillah, sebelum adanya Surat Edaran Menteri Desa, desa-desa di Kubu Raya sudah memulainya lebih dulu sejak Maret lalu. Pembuatan masker secara masif dilakukan melalui koperasi konveksi dan koperasi mandiri yang ada di desa-desa dan kecamatan di Kubu Raya,” ujarnya.
Pemakaian masker memang menjadi atensi khusus pemerintah pusat. Presiden Joko Widodo bahkan menginstruksikan langsung kampanye masif memakai masker. Dalam rapat terbatas penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional pada Senin (3/8), Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan kampanye masif penggunaan masker dalam dua pekan ke depan.
Terkait hal itu, Bupati Muda menegaskan kembali komitmen Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk memastikan semua warga memiliki masker, sebab pemakaiannya dapat membantu upaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Pemkab Kubu Raya bahkan membangun pemahaman bahwa saat ini masker telah menjadi bagian dari cara berbusana. Untuk itu, sejak beberapa waktu lalu slogan “Maskerku Pakaianku” pun digaungkan.
“Masker nantinya menjadi kebiasaan karena sudah seperti pakaian yang mana setiap orang memilikinya. Inilah kebijakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang ternyata diikuti pemerintah pusat dan ini akan terus kita proses dan produksi sampai semua masyarakat punya masker pribadi,” tuturnya.
Muda bersyukur Kubu Raya termasuk daerah zona risiko rendah. Padahal Kubu Raya merupakan hinterland atau penyangga ibu kota provinsi dengan mobilitas orang dan barang yang tinggi dengan adanya bandara dan terminal internasional.
“Karena sejak awal pandemi masuk, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sudah langsung berupaya membentengi sebagai resep strategi pencegahan ke warga. Dari Maret lalu, seluruh elemen di Kubu Raya telah luar biasa berjibaku bergerak, kepung bakul bersama hingga seluruh elemen desa. Berjuang mencegah pandemi dengan aksi nyata,” ucapnya menegaskan. Lebih jauh dia menjelaskan, gerakan “Maskerku Pakaianku” juga berdampak positif pada pergerakan ekonomi warga, sebab mereka memiliki opsi penghasilan baru dari menjahit masker.
“Penjahit-penjahit mandiri juga kita akomodir. Dan kita sarankan desa-desa jika di tempatnya ada penjahit bisa memproduksi masker. Ada yang bisa jahit maka bikin lah,” ujar Muda.