Batang - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Batang bersama Bank Indonesia (BI) Cabang Tegal dan Perum Bulog Cabang Pekalongan menggelar Operasi Pasar Murah, untuk menurunkan laju inflasi yang masih cukup tinggi, terutama harga kebutuhan pokok seperti beras, bagi masyarakat kurang mampu.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengakui operasi pasar sebagai upaya untuk menurunkan laju inflasi di bulan September yang masih cukup tinggi.
“Semoga secara berangsur-angsur bisa turun, karena harga beras di pasaran sudah mulai turun,” katanya, saat meninjau Operasi Pasar Murah, di Jalan Veteran Batang, Kabupaten Batang, Selasa (26/9).
Masyarakat cukup membayar Rp80 ribu untuk mendapatkan paket sembako yang berisi beras 5 kilogram, minyak 1 liter dan gula 1 kilogram.
“Jika harga beras di pasar Rp13 ribu, di sini hanya Rp12 ribu per kilogramnya,” jelasnya.
Program serupa akan kembali digelar di 7 kecamatan lain, yakni Warungasem 3 Oktober, Bandar 10 Oktober, Blado 24 Oktober, Subah 31 Oktober dan Limpung 7 November 2023.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Marwadi mengatakan, kegiatan ini untuk menurunkan laju inflasi dimana laju inflasi Agustus 2023 secara tahunan kota Tegal mencapai 3,76% (yoy) dengan target 3+- 1%. Kegiatan serupa tidak hanya digelar di Batang, tapi juga di kabupaten/kota lain di eks Karesidenan Pekalongan yang tersebar 56 titik.
“Kami berupaya memfasilitasi program ini bersama Bulog dan Pemda setempat. Kami juga membagikan bibit cabai gratis kepada masyarakat agar mereka bisa mendiri bisa mencukupi kebutuhan bumbu dapur di pekarangan sendiri,” terangnya.
Tahun ini BI membagikan 17 ribu bibit cabai hingga ke pondok pesantren dan masjid agar kebutuhan warga di lingkungan setempat bisa tercukupi.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan Ramadin Ruding mengatakan, sebanyak 400 paket sembako didistribusikan langsung kepada warga kurang mampu. Dalam waktu dekat Perum Bulog Cabang Pekalongan juga kembali akan menggelontorkan bantuan pangan sebesar 800 ton.
“Masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan bahan pangan, karena stok beras di eks Karesidenan Pekalongan masih 24 ribu ton dan khusus di Batang masih 2.600 ton. Jadi tidak perlu beli berlebihan,” tegasnya.
Salah satu warga Jumainah mengaku sangat terbantu dengan digelarnya operasi pasar murah karena harga yang lebih murah dari pasaran.
“Cuma bayar Rp80 ribu sudah dapat beras minyak goreng sama gula,” tandasnya.