Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu, Senin (4/9).
Bersama dewan pengawas, Gubernur mendorong pelayanan rumah sakit dapat terus ditingkatkan mulai dari pelayanan IGD, sehingga setiap pasien yang datang dapat terlayani segera, ditunjang dengan petugas dan dokter yang mencukupi.
"Kita tekankan RSMY dapat meningkatkan mutu dan pelayanan Rumah Sakit, mulai dari IGD pelayanannya harus segera ditingkatkan, jika perlu setiap pasien yang datang terlayani dalam hitungan menit. Begitupun petugas yang jaga, maupun dokter jika perlu dilakukan penambahan sehingga maksimal pelayanannya. Kemudian, pemeriksaan penunjangnya juga perlu dipercepat sehingga minimum 1 hingga 2 jam dapat diketahui bagaimana penanganan selanjutnya (rawat inap atau rawat jalan)," ujar Rohidin.
Lebih lanjut, dirinya meminta juga adanya perbaikan dan modifikasi pada ruangan perawatan pasca operasi bedah syaraf, karena ruangan sekarang dirasa kurang refresentatif untuk pasien.
Begitupun, peralatan CT Scan dan MRI juga segera difungsikan pada bulan ini, jadi diminta teknisinya datang dan alat-alat yang ada harus ditunjuk siapa penanggung jawabnya masing-masing dan tidak boleh dipindah tangan, agar ketika terjadi trouble segera dapat diatasi.
"Tadi juga kita meninjau peralatan CT Scan dan MRI, agar segera dapat difungsikan. Jika rusak, agar segera panggil teknisi, tadi manajemen berjanji satu bulan ke depan alat tersebut dapat kembali berfungsi. Saya juga minta, setiap alat dapat ditunjuk penanggung jawabnya serta petugas operatornya masing-masing. Dan ruangan pasien pasca operasi bedah syaraf dapat dimodifikasi, sehingga pasien dapat lebih nyaman," terangnya.
Lanjut pada ruang ICU, di mana saat ini memiliki 7 peralatan beserta tempat tidurnya, dan ada tambahan 6 alat lagi namun masih belum bisa difungsikan. Diminta kepada petugas perlengkapan, direktur pengadaan agar dapat segera mengecek peralatan tersebut bisa difungsikan atau tidak.
"Dalam bulan ini diminta peralatan di ruang ICU tersebut dapat segera dioperasikan, sehingga menambah unit di ICU ini menjadi 13 dan pelayanan pasien dapat lebih maksimal," ungkapnya.
Terakhir, para tenaga kesehatan yang sudah keluar dari RSMY, padahal mereka sudah dilatih, dididik, dan mendapatkan sertifikat untuk tugas tertentu di sini agar segera direkap sehingga dapat dikembalikan lagi ke RSMY.
"Semua tenaga kesehatan yang sudah memiliki sertifikat, manajemen RSMY diminta mendata kembali agar dapat dikembalikan sesuai fungsinya," pungkasnya.