Pangkep — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) optimistis terhadap langkah Pemkab Pangkep dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah pesisir Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
Ketua LPPM UCM Yusuf menyampaikan, Pengentasan kemisikinan ekstrem perlu dilakukan beberapa hal. Pertama, yakni verifikasi dan validasi data. Kedua, intervensi kebijakan.
“Kalau ini dilakukan dan teralisasi dengan baik, kami sangat yakin Pangkep akan pasti akan keluar dari kemisikinan ekstrem pada 2024,” katanya, baru-baru ini.
Permasalahan saat ini, lanjutnya, terkait aksesibilitas bisa diatasi dengan armada perhubungan laut. Kedua, sangat penting masyarakat miskin tepat sasaran. Ketiga, konvergensi berbagai pihak termasuk CSR.
“Kolaborasi yang sangat kita butuhkan, selain afirmatic action atau keberpihakan kepada masyarakat misikin,” tutupnya.
Sementara, Kepala Bappelitbangda Pangkep Iman Takbir menjelaskan, ada tiga strategi kebijakan dilakukan untuk penanganan kemiskinan ekstrem.
Pertama, menurunkan beban pengeluaran. Melakukan intervensi program pemberian perlindungan jaminan kesehatan dan jaminan sosial masyarakat, pemberian bantuan baju seragam gratis bagi siswa SD dan SMP, bantuan SPP Gratis bagi masyarakat kurang mampu, bantuan pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, jaminan ketenagakerjaan bagi pekerja rentan.
Kedua, meningkatkan pendapatan masyarakat. Melakukan intervensi program bantuan peralatan dan permodalan bagi pelaku UMKM, hilirisasi produk-produk UMKM, bantuan pelatihan kerja bagi angkatan kerja produktif, khusus masyarakat pesisir pemberdayaan petambak garam melalui pembangunan rumah produksi garam.
Ketiga, mengurangi kantong-kantong kemiskinan. Melakukan intervensi program bantuan bedah rumah, peningkatan aksesibilitas transportasi dan komunikasi wilayah kepulauan, peningkatan jalan sentra produksi pertanian dan perikanan, penyediaan air layak minum wilayah kepulauan, peningkatan aksesibilitas jalan destinasi wisata.