Muara Enim - Dalam upaya memberantas stunting (kekerdilan) di Bumi Serasan Sekundang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim melalui Dinas Kesehatan menggencarkan Gerakan Makan Telur Satu Hari Satu Butir bagi balita.
Digelar serentak di 22 kecamatan se-Kabupaten Muara Enim, gerakan ini merupakan upaya yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk meningkatkan gizi dan kesehatan balita dengan mengonsumsi setidaknya 1 butir telur setiap hari. Yang mana, hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat pravelensi stunting di Kabupaten Muara Enim, yaitu 22,8% (Data SSGI 2022).
Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim Eni Zatila, Senin (14/8), mengatakan tujuan dari Gerakan Satu Hari Satu Butir Telur ini merupakan upaya pemda untuk menekan tingkat stunting melalui konsumsi bahan makananan yang mengandung tinggi protein hewani, serta mengedukasi orangtua pentingnya menjaga gizi balita sedini mungkin.
Dijelaskan lagi olehnya, prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim dari data pemantauan tumbuh kembang di Posyandu (e-PPGBM) tahun 2022 prevalensi sebesar 2,21 persen (sebanyak 980 balita) yang tersebar di 22 Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim, dengan target penurunan stunting secara nasional tahun 2024 adalah 14 persen.
Sementara itu, Plt Bupati Kaffah memberikan apresiasi kepada Dinkes Muara Enim yang telah menginisiasi gerakan Makan Telur Satu Hari Satu Butir yang dilakukan serentak oleh ribuan balita di 22 kecamatan secara luring melalui Zoom Meeting.
Menurutnya, tantangan saat ini ada berbagai permasalahan gizi, yaitu masih tingginya prevalensi stunting, underweight, wasting dan anemia pada ibu hamil, serta semakin meningkatnya obesitas pada orang dewasa (Riskesdas 2018). Berbagai masalah gizi tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang dan menjadi beban negara akibat besarnya ekonomi yang harus dikeluarkan sebagai dampak masalah yang ditimbulkan.
"Saya berpesan untuk camat beserta jajaran Pemdes untuk kembali mengaktifkan kegiatan di posyandu, beserta seluruh sarana dan prasarana penunjangnya, serta mengoptimalkan kembali peranan posyandu dalam mengedukasi orangtua, sebab para balita ini merupakan generasi penerus bangsa ini, yang kedepannya akan meneruskan estafet kepemimpinan khususnya di Bumi Serasan Sekundang," tandasnya.