Labuan Bajo - Kepala Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Martin Sembiring membagikan tips jual beli di pasar selama pandemi COVID-19.
Dikatakan Martin saat talkshow di Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Manggarai Barat, Rabu (15/7) malam, untuk mencegah penyebaran COVID-19 di pasar, yang harus dilakukan adalah penjual sebaiknya berjualan dalam kondisi fit atau sehat. Untuk menjaga kebersihan, penjual sebaiknya menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan, masker, celemek, dan sepatu.
Kemudian, gunakan alat bantu untuk memegang barang yang dijual seperti garpu, sarung tangan, dan penjepit, jaga kebersihan diri saat sesudah melaksanakan trasaksi jual beli dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, pastikan bungkus makanan selalu terbungkus rapih dan tertutup.
"Sementara untuk pengelola diharapkan untuk membersihkan lingkungan dengan cairan disinfektan secara berkala, manajemen sampah, serta jaga jarak fisik dengan mengatur lapak penjual sejauh 1 meter," ujarnya.
Selanjutnya, kata Martin, jika seseorang ingin berbelanja di pasar tradisional secara aman, yang harus dilakukan adalah bawa daftar kebutuhan yang akan dibeli, pakai masker, gunakan waktu berbelanja se-efisien mungkin, batasi percakapan dan jaga jarak aman dengan sesama pembeli/penjual minimal 1 meter.
"Kemudian, membawa tas belanja sendiri, siapkan uang pas supaya tidak menerima uang kembalian, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik/menggunakan hand sanitizer, sentuh barang seminimal mungkin atau menggunakan sarung tangan plastik, sepulang dari pasar ganti pakaian dan langsung mandi," jelasnya.
Apa yang harus dilakukan setelah membeli pangan dari pasar harus, menurutnya, pratama cuci tangan dengan air mengalir, cuci buah dan sayur dengan air bersih yang mengalir sebelum dikonsumsi, segera masukkan pangan segar ke dalam lemari es (suhu dibawah 5 derajat celcius) serta Masak makanan hingga matang (70 derajat celcius) terutama daging, telur, dan hidangan laut, ungkapnya.
"Cara menjaga ritel modern (toko modern) agar tetap aman dari COVID-19 yaitu jaga jarak antrian setiap pembeli sejauh 1 meter di area kasir dan area antrian lainnya dalam toko, pelayan toko dan pembeli harus menggunakan masker.
Pemberlakuan jam belanja pada setiap pembeli dan batasi jumlah belanjaan untuk menghindari penimbunan, penyediaan wastafel dan sabun/hand sanitizer pada sarana ritel modern, bersihkan secara berkala tas belanjaan dan troli dengan desinfektan, bersihkan juga gagang pintu di toko menggunakan desinfektan," jelasnya
Ia berharap jika memesan makanan secara online, yang harus dilakukan adalah, pilih penjual yang terpecah, beli pangan yang aman, matang, dan bergizi, bayar secara non tunai jika memungkinkan, jaga jarak dengan pengantar (1 meter), Cuci tanganmu dengan sabun dan air setelah menerima pesanan, pindahkan pangan ke wadah milikmu, buang bungkus pangan, dan cuci tanganmu kembali dengan sabun dan air mengalir serta jangan lupa berdoa sebelum makan
Di akhir materinya, kepala Loka BPOM Mabar menjelaskan, selain mencegah COVID-19, menjaga kebersihan dan keamanan pangan dapat mencegah penyakit seperti bakteri (staphylococcus aureus, bacillus cereus, salmonella sp, vibrio cholera , E-Coli, dll) kemudian virus (hepatitis A dan E, polio, gastroenteritis), parasit (cacing hati dan cacing pita, trichinella spiralis protozoa : Giardia flagellate, entamoeba toxoplasma, sarcocystis dan cryptosporidium, serta cemaran kimia dan racun/toksin (Histamin, logam berat, nitrat, residu pestisida, komponen dari bahan pengemas, antibiotika aditif, tannin, mikotoksin, alfatoksin, okratoksin, dll).
"Berdasarkan data penelitian, dugaan penyebab keracunan pangan di Indonesia 2019 adalah 43,2% cemaran bakteri pathogen, 11,1 % cemaran kimia/toksin dan 33.3% tidak diketahui," ujar Martin.