Takengon - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) menyerahkan sertifikat pengelolaan resi gudang baru untuk Kabupaten Aceh Tengah.
Penyerahan sertifikat pengelolaan resi gudang baru untuk tiga badan usaha di Aceh Tengah, yakni PT Meukat Komoditi Gayo, Koperasi Gayo Megah Berseri dan Koperasi Arinagata dilakukan oleh Kasubdit Sistem Resi Gudang BAPPEBTI Yuli Edi Subagio kepada Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, di ruang kerja bupati, Rabu (15/7).
Bupati Shabela, dalam sambutannta menyampaikan mengapresiasi respons cepat BAPPEBTI yang dalam waktu singkat telah menyetujui penambahan kapasitas resi gudang di Aceh Tengah.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Aceh Tengah, kami menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas respons cepat dari BAPPEBTI. Kami berharap kerjasama seperti ini terus berlanjut di masa yang akan datang, karena keberadaan resi gudang sangat membantu para petani," ujar Shabela.
Shabela berharap agar sistem resi gudang yang ada di Kabupaten Aceh Tengah dapat terkoneksi dengan pasar lelang yang berbasis online. Dirinya juga meminta bantuan BAPPEBTI untuk memasukkan kopi arabika Gayo sebagai komoditi yang diperdagangkan di Bursa New York Exchange, sehingga nantinya punya patokan harga dalam perdagangan dunia.
Untuk mendukung perdagangan kopi tersebut, Shabela mengatakan, pihaknya juga sedang menyiapkan pelabuhan peti kemas (dry port), sehingga kopi arabika Gayo dapat diekspor langsung dari Aceh Tengah, tidak lagi melalui pelabuhan Belawan seperti yang dilakukan selama ini.
Sementara itu kepada tiga pengelola resi gudang yang baru, Shabela meminta agar dapat bekerja optimal dalam mengelola resi gudang ini, sehingga petani dapat terbantu dan taraf hidup mereka terus meningkat.
“Berarti saat ini sudah ada empat pengelola sistem resi gudang di daerah. Saya minta semua pengelola dapat bekerja optimal membantu petani dalam menjual produk yang dihasilkan dengan harga wajar,” ujar Shabela.