Kubu Raya - Sebagai upaya mendukung visi dan misi, serta mensinergikan program penyuluhan, puluhan tenaga penyuluh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kubu Raya, Kalimatan Barat, melakukan silaturrahmi bersama Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan Sekretaris Daerah Yusran Anizam di aula kantor bupati, Selasa (14/7).
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kubu Raya Nahruji Sudiman mengatakan, pihaknya ingin menyatukan pesepsi terhadap program-program yang ada di Kementerian Agama dengan Pemkab Kubu Raya. Dirinya berkeyakinan, dengan memiliki 11 tanaga PNS dan 72 tenaga non PNS yang tersebar di 9 Kecamatan, pihaknya mampu menjalin kerjasama yang baik guna mendukung program Pemerintah Daerah.
“Alhamdulillah pada hari ini hajat teman-teman dari tenaga penyuluh agama bisa tercapai dan niat baik dari pertemuan ini mampu memberikan manfaat untuk melaksanakan tugas-tugas di lapangan, baik bagi pemerintah daerah maupun bagi Kemenag Kubu Ray," ungkap Nahruji Sudiman, di sela Silaturrahmi dan Pembinaan Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS Kantor Kemenag Kubu Raya di Aula Kantor Bupati, Selasa (14/7).
Nahruji berharap seluruh tenaga penyuluh agama yang ada di masing-masing Kecamatan yang merupakan ujung tombak Kemenag Kubu Raya mampu berjuang bersama-sama memberikan hal-hal yang positif kepada masyarakat setempat.
"Karena peran penyuluh dalam melakukan tugasnya bisa berbagai cara sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi di masing-masing Kecamatan. Kami berharap sejumlah inovasi dan unggulan yang di Kementerian Agama maupun dari pemerintah daerah hendaknya harus dimunculkan bagi penyuluh agama di lapangan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan merasa bersyukur karena dengan terjalinnya silaturrahmi antara Kemenag dan pemerintah daerah ini merupakan bagian dari menjalankan praktek bernegara. Yang mana apa yang menjadi kewajiban Kemenag dan Pemerintah Daerah merupakan amanah dari negara ini untuk mengurus generasi umat dan rumah-tangga-rumah tangga.
“Saya selalu mengatakan dari sejak menjabat Bupati pertama dulu (priode 2009-2014), suatu pemerintah dibentuk, bahkan Pemerintah Kubu Raya pun yang dibentuk pada 17 Juli 2007, yang paling utama diurus itu rumah tangga dan generasi, karena semua itu merupakan fondasi kehidupan dan kebahagiaan yang membangun nilai-nilai agama, moral dan tentu semua ini sudah menjadi tanggungjawab kita bersama," kata Muda Mahendrawan.
Bupati Muda menuturkan, pihaknya akan mensinergikan beberapa program penyuluhan dan pendidikan yang ada di Kubu Raya dengan program yang ada pada penyuluh agama di Kemenag.
"Saya rasa banyak program yang bisa disinergikan, sehingga ke depan kita akan menggandeng penyuluh agama yang ada di Kemenag untuk ikut membantu program yang ada di Kubu Raya. Dalam hal ini, istilah 'kepong bakol' (gotong royong) bisa kita lakukan untuk memaksimalkan program yang ada untuk masyarakat," ucapnya.
Bupati menilai, sebagai penyuluh agama, tentu tidak hanya persoalan agama saja yang bisa disuluhkan kepada masyarakat, mengingat cakupan agama mengacu pada seluruh lini kehidupan masyarakat.
"Seperti program Program Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM) untuk memberantas buta aksara yang ada di Dinas Pendidikan, kita kekurangan tutor atau penyuluh untuk itu dan ini tentu bisa kita sinergikan dengan program penyuluh dari Kemenag," tuturnya.
Demikian dengan program pertanian, dalam hal ini penyuluh agama juga bisa mengambil peran sehingga antara Kemenag dan Pemkab Kubu Raya bisa saling bersinergi dalam menyukseskan berbagai program dan masalah yang ada ditengah masyarakat.
"Intinya kami dari Pemkab Kubu Raya siap untuk bekerjasama dengan Kemenag, karena jika semua bisa bekerja dengan kepong bakol, pastinya semua program yang ada akan bisa lebih mudah dilaksanakan," kata Muda.
Menurut bupati, penyuluh agama ini merupakan aset karena perjuangan seorang penyuluh agama itu untuk mengawal semua rumah tangga, supaya hidupnya lebih tenang sehingga tidak ada suatu perjuangan itu yang sia-sia, karena yang paling penting dikejar dalam kehidupan ini adalah suatu ketenangan, ketentraman, jauh dari kecemasan, jauh dari kepanikan, dan harus hidup bahagia.
“Kalau kita lihat perjalanan Kubu Raya sampai sekarang ini (13 tahun-17-7-2020), tentu peran dari Kementrian Agama melalui penyuluhnya sangat berperan penting dan berkontribusi besar terhadap daerah ini. Tentunya selama itu pula, kita mengayuh bersama-sama tantangan demi tantangan yang luar bisa berat, dengan jumlah penduduk waktu lahir terdapat 530 ribu jiwa, yang kita anggap sebagai bayi raksasa, karena begitu lahir harus menghadapi daerah yang luar biasa jumlah penduduk dan wilayahnya. Berarti beban kita sangat berat di Kubu Raya’, jelasnya.
Bupati bersyukur, fondasi Kubu Raya sudah mulai berjalan sekian waktu dan di saat pandemi saat ini, tentunya buhungan silaturrahmi yang terjalin sekarang, untuk mengokohkan semangat bersama dan memperkuat daya juang agar terus ‘Menanjak’, agar daya imunitasnya juga ikut menanjak supaya bisa terhidar dari pandemi COVID-19.
“Keberadaan tenaga penyuluh di masa pendemi di tengah-tengah masyarkat melalui pembinaan majelis taklim, kelompok pengajian dan kelompok di masyarakat, saya yakin masyarakat bisa mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan serta terhindar dari stress, kepanikan yang berlebih dan kecemasan yang berdampak menurunnya imunitas tubuh. Karena menurunnya imunitas tubuh itu bukan hanya dari medis, tapi juga dari psikologi (psikis) yang paling berbahaya," paparnya.