Pemalang - Keberadaan para sunan atau yang disebut wali songo memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam penyebaran Islam, mereka menggunakan berbagai cara, yakni salah satunya kebudayaan. Kebudayaan itu sendiri ditunjukkan melalui pagelaran wayang yang berkolaborasi dengan istighosah saat wali songo menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Hal itu disampaikan Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat saat menghadiri acara Istighosah dan Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka peringati Harlah Nahdatul Ulama yang digelar oleh MWC NU Kecamatan Taman di halaman gedung ASWAJA Center Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Senin (30/1).
"Suatu kolaborasi antara Islam dengan budaya bangsa Indonesia yaitu salah satunya adalah wayang kulit," ujar Mansur Hidayat.
Mansur menjelaskan bahwa dahulu pada saat wali songo menyebarkan agama Islam di Indonesia yaitu dengan wayang yang mana digunakan sebagai alat untuk menyebarkan agama Islam.
Mansur mengatakan bahwa para walisongo sangat cerdas dalam menyebarkan agama Islam dengan cara budaya-budaya pada zamannya sehingga bisa masuk ke Indonesia.
"Beliau-beliau sangat cerdas saat menyebarkan agama Islam di Indonesia dengan budaya pada saat itu," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MWC NU Eko Wardoyo selaku penyelenggara menyampaikan bahwa sebelum menggelar istighosah dan wayang kulit, pihaknya telah mengadakan kegiatan yaitu jalan sehat yang diikuti oleh seluruh nahdiyin nahdiyat.
"Mudah-mudahan kegiatan ini akan mendorong semangat kita untuk lebih meningkatkan hikmah kepada Nahdlatul Ulama," harap Eko Wardoyo.
Usai Istighosah selesai dilaksanakan dengan penceramah Habib Muhdor Assegaf dari Pemalang, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit yang ditandai dengan penyerahan wayang Bima oleh Plt Bupati Pemalang kepada Ki Dalang Jati Mukti dari Cibelok