Kubu Raya - Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam membuka Lokakarya Pemetaan Masalah Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Qubu Resort pada Selasa (17/1).
Yusran mengatakan, meski perbandingan antara angka melahirkan dan kematian bayi relatif kecil, namun ia menekankan untuk para OPD tidak lengah.
"Jadi di tahun 2021 kematian ibu berada di angka 26 dan 2022 10 kasus. Sedangkan tahun 2021 angka kematian bayi 54 kasus dan 2022 28 kasus. Kondiisi geografis sangat berpengaruh terhadap masalah ini mulai akses hingga kondisi layak huni sehingga pemahaman harus kita berikan. Tanpa adanya pemahaman tidak akan memberikan hasil yang baik," tegas Yusran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan mengatakan, angka kematian ibu dan bayi menjadi atensi pemerintah daerah dalam menuntaskan hal tersebut, oleh karenanya Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten Kubu Raya mengajak para elemen untuk terus bekerja sama dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
"Kita gotong Royong atau 'kepong bakol' bersama dan menemukan strategi penanganan masalah ini bersama. Kita terus tingkatkan SiBunda dan Salju terpadu berikut sarana dan prasana penunjangnya," ujar Marijan.