Cibinong - Menyikapi maraknya kasus keracunan hingga luka bakar yang diakibatkan jajanan "Ciki Ngebul" (Cikibul) di sejumlah daerah, Pemerintah Kabupaten Bogor mengimbau kepada para pedagang untuk beralih menjual jajanan sehat, serta meminta kepada para orangtua untuk berhati-hati dan mengawasi anak agar selalu membeli jajanan sehat.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Intan Widyawati di Radio Tegar Beriman 95,3 FM, baru-baru ini.
Intan menjelaskan bahwa nitrogen cair yang digunakan selain menghasilkan efek asap ngebul dan sensasi dingin, juga efek nitrogen cair yang terkonsumsi dapat menyebabkan iritasi kulit, mulut saluran pernafasan dan kerusakan lambung.
Menurutnya, saat ini tengah melakukan pendataan dan edukasi kepada para pedagang menenai bahaya jajanan snack ngebul berbahan nitrogen cair.
“Sangat berbahaya jika cairannya tertelan, untuk itu kami himbau kepada para pedagang untuk beralih dengan menjual jajanan yang aman. Untuk para orangtua dan adik-adik pilihlah jajanan yang sehat dan aman,” tegas Intan.
Lanjut Intan menegaskan bahwa kasus serupa di Kabupaten Bogor hingga saat ini masih zero kasus dan belum pernah terjadi.
“Alhamdulillah di Kabupaten Bogor tidak ada kasus, meski demikian kami terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, melalui media sosial dan teman-teman media juga sudah menyampaikan terkait itu supaya lebih berhati-hati. Kalau terjadi segera mencari pengobatan ke Faskes terdekat,” terangnya.
Terpisah, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menyatakan bahwa sejauh ini belum ditemukan adanya gangguan kesehatan akibat Ciki Ngebul di Kabupaten Bogor. Namun, dia tetap mengantisipasi sebelum hal itu terjadi.
"Tapi antisipasi harus dilakukan jangan sampai menunggu ada kasus. Untuk itu, saya juga akan meminta dinas-dinas terkait untuk melakukan pengawasan dan mengambil langkah-langkah antisipasi," ungkapnya.