Polewali Mandar - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Badan Pendapatan (Bapenda) bekerjasama Bank Indonesia (BI) Sulawesi Barat menggelar Pekan QRIS Nasional, Bayar Pajak Non Tunai dan Launching Pasar Siap QRIS.
Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 RI dan mendukung upaya percepatan dan perluasan digitalisasi pajak dan retribusi daerah. Pekan QRIS Nasional dirangkaikan dengan kegiatan Senam Bersama dan Launching Pasar siap QRIS, yaitu Pasar Wonomulyo dan Pekkabata di Alun-Alun Polewali, Jumat (19/8).
Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar menghimbau, agar aktifitas transaksi dagang dan PBB menggunakan QRIS.
“Kalau menggunakan ini, ke depan uang kita lebih aman, cukup menggunakan handphone dengan aplikasi. Kita himbau, semua berbelanja menggunakan QRIS, agar uang rupiah tidak kusut. Himbauan saya, masyarakat agar semuanya mau menggunakan aplikasi QRIS untuk belanja apa saja, termasuk padagang menyiapkan QR Code,“ sebutnya.
Lanjutnya, kewajiban ASN pembayaran gaji, PBB, menggunakan aplikasi QRIS dan dapat memberikan contoh bagi masyarakat.
Sedangkan, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Hermanto mengatakan, Pekan QRIS Nasional Sulawesi Barat dipusatkan di Kabupaten Polewali Mandar karena memiliki potensi jumlah merchant yang banyak.
“Ini merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh provinsi, dan di Sulawesi Barat sudah dilakukan pembukaan oleh Pj Gubernur pada 16 Agustus kemarin, kemudian selain di Mamuju sebagai ibu kota provinsi, penggunaan QRIS di Polewali Mandar sudah nomor dua standar nominal setelah Mamuju, sementara jumlah merchant QRIS paling banyak di Sulawesi Barat.
"Sehingga perlu kami lakukan Pekan QRIS Nasional di Sulawesi Barat. Kita dorong karena transaksi non tunai dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian, peresmian pasar siap QRIS, Pasar Wonomulyo dan Pekkabata, pasar yang sehat, inovatif penggunan QRIS-nya, berikutnya penggunaan pembayaran PBB dan pajak restoran, pajak bumi bangunan, Alhamdulillah, hari ini mencapai pembayaran sebesar Rp28,9 juta, kemudian kegiatan edukasi di sekolah, kampus, pesantren,” jelasnya.
Sedangkan, kepala Badan Pendapatan Kabupaten Polewali Mandar Budiutomo Abdullah mengatakan, pihaknya berupaya seluruh trasnsksi OPD dapat melaksanakan transaksi pembayaran secara digital.
“Kami punya tugas bagaimana mengubah praktek pembayaran secara manual ke digital, kami sudah bermitra dengan beberapa unit bank dan disuport BI, bagaimana transaksi non tunai dan digital dapat kita lakukan. Kami berterima kasih kepada BI telah mempercayakan item kegiatan dalam rangka Pekan QRIS Nasional. Kami melakukan edukasi dan sosialisasi ke OPD untuk mengubah kebiasaan membayar langsung ke teller bank melalui QRIS, ini perlu pembiasaan. Ke depan seluruh transaksi, seluruh OPD bisa melakukan transaksi secara digital,” sebutnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kominfo SP Kabupaten Polewali Mandar I Nengah Tri Sumadana mengajak masyarakat membayar pajak PBB untuk menghindari kebocoran.
“Dalam rangka pembayaran PBB secara non tunai menggunakan aplikasi QRIS, saya mengajak untuk membayar PBB secara non tunai, pembayaran lebih aman, terjamin dan kita membantu pemerintah menghindari kebocoran,” tandasnya.