Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni meresmikan Museum Banjarejo dan Museum Situs Gajahan Sendang Gandri, di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, awal pekan lalu.
Museum yang diresmikan ini merupakan museum yang digunakan untuk menyimpan fosil-fosil yang ditemukan oleh warga setempat.
Bupati Sumarni mengatakan, dengan diresmikan museum di Desa Banjarejo ini, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pelestarian sejarah atas ditemukannya fosil-fosil yang berada di desa tersebut, sebab di lokasi tersebut banyak ditemukan fosil hewan purba, seperti gajah purba, kerbau, banteng, rusa, landak, dan lain sebagainya.
Menurutnya, pemerintah desa (Pemdes) selaku pengelola fosil juga telah melakukan pengidentifikasian terhadap penemuan fosil oleh warga. Temuan fosil di Banjarejo memiliki keterkaitan dengan temuan fosil di sejumlah situs purbakala di Jawa, seperti Sangiran, Patiayam Kudus, Mendo Tegal, Trinil, dan situs di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.
“Temuan fosil di Banjarejo ini juga memiliki nilai penting, dari posisi situs Banjarejo terhadap penemuan sejumlah situs lain,” ujarnya.
Bupati Sumarni juga mengucapkan terima kasih kepada BPSMP Sangiran, Museum Geologi Bandung, ITB Bandung dan Kepala Desa Banjarejo atas kerjasamanya, sehingga pembangunan museum lapangan di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus yang berfungsi untuk menyimpan dan memamerkan penemuan fosil dapat terealisasi.
"Museum Banjarejo diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan di Kabupaten Grobogan, khususnya pengunjung museum. Serta meningkatkan apresiasi dan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya bangsa,” tutur Bupati Sumarni.
Bupati menyampaikan, dengan adanya pembangunan museum di Desa Banjarejo, pihaknya optimistis bahwa masyarakat akan lebih bergairah untuk berkunjung ke museum, sehingga akan menjadi lebih semarak.
Museum Situs Gajahan Sendang Gandri Desa Banjarejo di Kecamatan Gabus ini, merupakan sebuah momentum awal untuk memulai Gerakan Cinta Museum, yang juga bertujuan untuk mewujudkan museum Grobogan yang dinamis dan berdaya guna sesuai dengan standar ideal pengelolaan dan pemanfaatan museum.
“Saya berharap Situs Gajahan Sendang Gandri Desa Banjarejo ini bisa menjadi wujud penghargaan kita terhadap seni budaya, sekaligus sumber inspirasi nilai-nilai budaya yang kita miliki agar menjadi kekayaan seni budaya nusantara yang harus terus kita jaga dan kita lestarikan,” harap Bupati Sumarni.
Sementara itu, Kepala Desa Banjarejo Achmad Taufik berharap, dengan adanya museum ini bisa menjadi sarana edukasi masyarakat terkait sejarah yang ada di wilayah setempat.
“Awal ditemukan fosil Banjarejo pada tahun 2015, berlanjut hingga saat ini, dan Alhamdulillah sekarang sudah berdiri museum,” tandasnya.