Batang - Pemerintah Kabupaten Batang terus memfokuskan penanganan stunting di desa-desa. Hal ini dibuktikan Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki yang terjun langsung ke tiga desa, yakni Desa Kebaturan, Desa Sidoharjo dan Desa Surjo yang angka stuntingnya cukup tinggi di Kecamatan Bawang.
“Hari ini saya terjun langsung bersama Forkopimda ke desa-desa yang angka stuntingnya tinggi,” kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, usai peninjauan Balita Stunting di Desa Surjo, Kecamatam Bawang, Kabupaten Batang, Kamis (11/8).
Hal ini, ujarnya, menurut laporan dari Camat Bawang, balita yang masuk kategori Stunting cukup banyak. Seperti di Desa Surjo, urainya, ada 9 orang balita pendek sekali, 27 balita pendek, 155 balita normal dan 6 balita tinggi.
“Maka, perlunya pemantauan pola makan, lingkungan, dan kehidupan sehari-hari dari ibu hamil hingga anak berumur 2 tahun agar tidak terjadi stunting,” tegasnya.
"Jika balita sudah terjadi stunting masih bisa kita upayakan, minimal mereka yang tubuhnya kurang normal masih bisa dibantu dengan pola makan sehat dan gizi tinggi," imbugnya.
“Perlunya stunting ditangani secara serius, karena balita ini akan sebagai generasi penerus. Jika kondisinya kurang normal nanti berpengaruh kepada sumber daya manusia (SDM) kita juga tidak normal,” ungkapnya.
Apalagi, jelasnya, SDM di Kabupaten Batang sudah cukup tinggi sebesar 810.000 penduduk dan kurang lebih ada 380.000 balita yang terkena stunting dari data tahun 2021 jadi ada 21% balita terkena stunting.
Ia berharap adanya Tim Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten Batang harus berdampak terhadap penurunan angka kekerdilan yang signifikan.