Kota Pekalongan - IVA dan sadanis menjadi penyebab kematian perempuan nomor dua di Indonesia bahkan di dunia. Oleh sebab itu, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan memberikan pemeriksaan gratis bagi keluarga DWP Kemenag yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat, di Puskesmas Tirto, Rabu (10/8).
Ida Sofanah Kasiman selaku Ketua DWP Kemenag Kota Pekalongan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pemeriksaan gratis tes IVA dan sadanis. Ia menilai penting pemeriksaan ini, karena menjadi penyebab kematian perempuan setelah melahirkan dan biasanya diketahui setelah stadium lanjut, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dini untuk mencegah naiknya tingkat keparahan atau stadium
“Dari pengalaman rekan kami yang terkena kanker yang disebabkan oleh IVA dan sadanis walaupun sudah melakukan operasi namun akhirnya meninggal karena sudah stadium lanjut, meskipun sudah operasi dan ikhtiar lain namun tidak tertolong, karena sudah menyebar ke seluruh tubuh, meskipun diambil tetapi akar-akarnya sudah menyebar ke seluruh tubuh,” terangnya.
Sementara itu, programer penyakit tidak menular (PTM) Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Ahmad Tauhid mengatakan, salah satu program penyakit tidak menular yakni deteksi dini faktor risiko. Pihaknya melihat seringkali wanita masih malu untuk melakukan pemeriksaan sadanis dan IVA, sehingga deteksi dini sangat sulit untuk dilakukan. Dengan menggandeng organisasi perempuan, ia berharap kaum wanita menjadi termotivasi dan menyadari pentingnya melakukan tes IVA dan sadanis.
"Diagnosa dari kanker leher rahim banyak diderita oleh perempuan mungkin pada saat deteksi dini faktor resiko untuk mengetahui dirinya terkena kanker leher rahim atau tidak, sering kali wanita itu alasannya malu untuk diperiksa IVA, sehingga dalam kesempatan ini bekerjasama dengan Kemenag, Dinkes, untuk mengadakan deteksi dini faktor risiko untuk menjaring bagaimana perempuan yang memiliki gejala kanker leher rahim segera diambil tindakan dari dokter ataupun bidan yang melakukan IVA tes tersebut," kata Ahmad.
Usai dilakukan tes, ujarnya, apabila ditemukan gejala pada salah seorang peserta akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kreoterapi yang dapat dilakukan di seluruh 14 puskesmas Kota Pekalongan.
"Setelah diperiksa kemudian diketahui hasil positif atau negatif, kalau nanti diketahui ada hasil positif nanti ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kreoterapi dan kebetulan di Kota Pekalongan 14 puskesmas yang ada sudah ada alat untuk itu untuk wanita yang terkena kanker leher rahim," tandasnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat yang berada di usia produktif yakni usia 20-59 tahun yang belum memasuki fase menopause untuk dapat melakukan tes IVA. Ia juga mengajak untuk seluruh stakeholder untuk giat mensosialisasikan sekaligus mengajak masyarakat khususnya kaum wanita untuk dapat melakukan pemeriksaan sedini mungkin.