Batang - Komitmen Bupati Batang Wihaji membantu masyarakat, utamanya santunan dan beasiswa kepada anak kurang mampu atau yatim piatu sudah dilakukan sejak sebelum menjabat sebagai bupati. Selama ini sudah banyak anak - anak yang putus sekolah dibantu secara pribadi bisa melanjutkan sekolah lagi. Bahkan hingga beberapa anak sekarang sudah pada jalan.
“Kebetulan tadi kita temukan anak putus sekolah dan masih punya semangat untuk sekolah. Insyaallah kita urus bukan atas nama Pemerintah daerah, tapi pribadi secara pribadi,” kata Bupati Batang Wihaji usai salat Tarawih Ukhuwah di Masjid At Taqwa Desa Lobang, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Senin (18/4) malam.
Ia pun menyatakan sangat selektif dalam memberikan bantuan tersebut beasiswa. Bantuan lebih pada anak putus sekolah, karena tidak mampu dan anak yatim piatu.
“Semangat saya sama istri membantu kepada anak yang kurang mampu dan membutuhkan, kita sekolahkan baik SMP, SMA maupun perguruan tinggi hingga sampai selesai,” tegasnya.
Ia juga berujar pemberian bantuan beasiswa secara pribadi bukan untuk ria, namun lebih pada memberikan inspirasi bahwa sekolah itu penting.
“Pesan Mbah Maimun itu, tugas orang tua mendidik anak dan menyekolahkan. Masalah nasib anak kita serahkan Allah,” ungkapnya.
Dalam kesempatan Salat Tarawih Ukhuwah di Desa Lobang itu, bupati menjaring tiga anak yang akan mendapatkan beasiswa.
“Dari tiga anak itu akan kita cek, kalau mampu tidak jadi beasiswanya. Tadi ada dua anak yatim kita rekomended,” jelasnya.
Sementara itu, Evalatus Sakiyah (16) calon penerima beasiawa mengatakan sangat berterimakasih bisa melanjutkan kembali Sekolah.
Ia mengaku putus sekolah, karena orang tuanya sebagai buruh tani tidak lagi mampu membiayainya, sehingga memutuskan tidak melanjutkan sekolah lagi.
Anak pasangan Tuyanti dan Muksin itu berencana akan melanjutkan sekolah di SMK Muhammadiyah Bawang.
“Saya dapat beasiswa karena Follow Instagram Wihaji. Usai ikut salat tarawih ukhuwah, Bupati menanyakan siapa yang follow Instagramnya, saya langsung memberanikan diri maju kedepan. Ketika itu saya ditanya sekolahnya, saya jawab apa adanya tidak sekolah. Alhamdulilah malah dapat beasiswa,” tandasnya.