Kediri - Pemerintah Kota Kediri rutin melakukan sidak takjil yang dijajakan oleh penjual-penjual musiman di tepi jalan sebagai bentuk perlindungan bagi konsumen. Hasilnya, pada sidak yang dilancarkan pada Rabu (6/4) sore, Pemkot Kediri dan LOKA POM menemukan kandungan boraks pada jajanan berbuka puasa, yakni ongol-ongol.
Kepala LOKA POM Kediri Joni Edrus Setiawan mengatakan bahwa temuan tersebut ditemukan pada penjual yang ada di tepi jalan Hayam Wuruk, Kota Kediri.
“Dari 20 sampel yang kita ambil dan dilakukan pengujian langsung di lokasi, ada satu makanan yang positif boraks, yakni pada jajanan ongol-ongol,” terangnya sambil menunjukkan kue tradisonal yang berwana abu kehitaman tersebut.
Ia menambahkan, pada ongol-ongol yang positif boraks tersebut memiliki tekstur yang relatif lebih kenyal.
“Teksturnya lebih kenyal dan tidak mudah hancur dan lebih mudah untuk dipotong,” ujar Joni.
Mendapati hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima segera melakukan pembinaan kepada penjual ongol-ongol tersebut.
“Kami amankan bahan makanan (ongol-ongol) sekaligus memberikan edukasi dan pembinaan kepada penjual dan melakukan investigasi darimana bahan baku nya didapat,” ungkap Fauzan.
Menurut Fauzan, investigasi tersebut perlu dilakukan lantaran terkadang pedagang tidak mengetahui secara pasti apakah bahan baku yang mereka gunakan tersebut aman atau tidak.
“Diduga penyebabnya ada pada bahan baku tepung kanjinya. Sebab dari hasil investigasi yang dilakukan, ternyata pedagang tersebut membeli tepung kanji yang tidak bermerek,” terangnya lebih lanjut.
“Terlebih untuk bahan baku makanan yang tidak bermerek harganya lebih murah, sehingga pedagang bisa menekan biaya produksi,” sambung Fauzan.
Meski demikian, pihaknya tidak membenarkan hal tersebut. Dalam kesempatan tersebut ia sekaligus memberikan edukasi kepada pedagang yang bersangkutan supaya kedepan dapat menjajakan makanan yang berkualitas dan bermutu serta aman untuk dikonsumsi.
Hal ini lantaran, kandungan zat berbahaya pada makanan seperti boraks ini dapat merugikan kesehatan manusia.
“Dalam jangka pendek boraks dapat mempengaruhi kesehatan usus. Sedangkan, secara jangka panjang boraks ini dapat menyerang ginjal, liver, bahkan dapat memicu timbulnya kanker,” tutup Fauzan.
Tidak berhenti pada penjaja takjil di tepi jalan, selanjutnya Pemerintah Kota Kediri bersama LOKA POM Kediri juga akan melakukan sidak di pasar-pasar tradisional, warung-warung dan sejenisnya.
Sebagai informasi, selain ongol-ongol, petugas melakukan pengujian pada sampel makanan lain diantaranya sate usus, kolang-kaling, sirup, mie, agar-agar, pentol, rujak, lupis putih, saos, sambal, samplok, udang dan rambut nenek dengan hasil negatif zat-zat berbahaya.