Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan setempat masih mengkaji dan mengevaluasi rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi siswa-siswi tingkat satuan jenjang pendidikan di Kota Batik tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Pekalongan Zainul Hakim menjelaskan bahwa terkait proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kota Pekalongan saat ini, jajaran Dinas Pendidikan Kota Pekalongan memang tengah mengkaji pembelajaran sesuai dengan Level PPKM yang biasanya diputuskan oleh Pemerintah Pusat melalui Kemendikbudristek RI. Kemudian, hal ini ditindaklanjuti di masing-masing daerah melalui Dinas Pendidikan berdasarkan Instruksi Wali Kota.
“Saat ini masih mengkaji proses pembelajaran dari Pembelajara Tatap Muka (PTM) 50 persen ke 100 persen kembali. Sebab, dalam mengkaji hal ini, kami tentunya harus terus berkoordinasi dengan Satgas Covid Kota Pekalongan,” tutur Zainul, usai hadir mewakili Wali Kota Pekalongan dalam acara Deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di Madrasah Aliyah (MA) Syafii Buaran, Selasa (22/3).
Zainul menerangkan bahwa saat ini sebenarnya proses pembelajaran di sekolah sudah cenderung kembali normal, mengingat perkembangan kasus COVID-19 di Kota Batik ini sudah mulai kondusif. Kendati demikian, penularan pandemi tetap perlu diwaspadai dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat maupun mengikuti program vaksinasi yang telah dicanangkan pemerintah dalam membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang baik.
Dirinya menyebutkan, terkait vaksinasi anak di tingkat satuan pendidikan di Kota Pekalongan baik dibawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan telah mencapai lebih dari 80 persen yang sudah tervaksin. Jumlah tersebut sudah diatas rata-rata capaian Standar Nasional maupun Provinsi Jawa Tengah.
“Selama dalam suatu sekolah tidak ada klaster penularan sebanyak lima orang yang terpapar, sebenarnya dipersilahkan untuk melakukan proses pembelajaran seperti biasa (secara normal), akan tetapi tetap harus waspada dan mengedepankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat baik bagi murid, guru, tenaga kependidikan, wali murid, maupun lingkungan sekitar sekolah tersebut. Kami juga mengimbau bagi warga sekolah terutama anak-anak peserta didik yang belum melaksanakan vaksinasi, terutama untuk dosis kedua dan ketiga, bisa segera melengkapi vaksinasi ini agar KBM tetap bisa berjalan dengan lancar, dan aman dari penularan pandemi COVID-19,” pungkasnya.