Kota Pekalongan - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting, salah satunya melalui Aksi Konvergensi Penurunan Stunting.
Hal ini diungkapkan Perencana Muda Bappeda Kota Pekalongan Murni Indah Wijayanti, saat kegiatan Sapu Bersih Angka Kematian Ibu (AKI) dang Angka Kematian Bayi (AKB) di Kantor Kecamatan Pekalongan Barat, Selasa (22/3).
"Upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi terhadap program dan kegiatan," terang Murni.
Murni menjelaskan, konvergensi multi sektor percepatan pencegahan dan penurunan stunting harus ada intervensi dari sektor kesehatan (intervensi spesifik) sebesar 30% dan sektor non kesehatan (intervensi sensitif) sebesar 70%.
"Intervensi sektor kesehatan meliputi layanan PMT bagi bumil, KEK, dan bayi kurus, layanan pemberian tablet tambah darah bagi bumil dan remaja putri, layanan bumil K4, imunisasi dasar lengkap, ASI ekslusif dan MPASI, dan sebagainya," jelas Murni.
Selanjutnya ditambahkan Murni, intervensi sensitif meliputi penyediaan sanitasi yang layak, air minum layak, konseling gizi dan bina keluarga balita, layanan PAUD, program perlindungan sosial, kawasan rumah pangan lestari, dan sebagainya.
"Angka prevalensi stunting Jawa tengah rata-rata 20,9%, dan Kota Pekalongan 20,6%. Targetnya tahun 2022 ini turun menjadi 17,92. Idealnya setiap tahun turun 1%, jika tahun 2024 ingin mencapai angka 12% maka harus turun 3% per bulan," ungkap Murni.
Disebutkan Murni, sebanyak 12 kelurahan di Kota Pekalongan prevalensinya di atas rata-rata Kota yaitu Wilayah Kecamatan Pekalongan Barat meliputi Kelurahan Pringrejo, Medono, dan Pasir Kraton Kramat. Wilayah Kecamatan Pekalongan Utara meliputi Kelurahan Panjang Wetan, Krapyak, dan Kandang Panjang. Wilayah Kecamatan Pekalongan Timur meliputi Kelurahan Kalibaros, Klego, Setono, dan Kauman. Selanjutnya, Wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan meliputi Kelurahan Sokoduwet dan Jenggot.
"Hal inilah yang harus ditekan melalui aksi konvergensi ini. Harapannya stunting di Kota Pekalongan semakin menurun," pungkas Murni.