Praktisi: Mayoritas UMKM Belum Optimalkan Digital Marketing

Batang – Di era yang mayoritas aktivitas warga memanfaatkan teknologi digital, ternyata sebagian dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) belum mengoptimalkan peran digital marketing dalam memasarkan produk olahannya.

Praktisi Digital Marketing Abdul Qoyum mengutarakan, secara umum para pelaku UMKM memang aktif bersosial media, namun belum merambah ke kegiatan-kegiatan yang produktif, seperti promosi produk.

Ini yang perlu diluruskan dengan mengedukasi secara masif. Ada beberapa strategi agar produknya terpajang pada deretan teratas di marketplace.

“Pembeli di pasar online sering kali mencari produk yang diinginkan. Maka sebelum memajang produk di marketplace, produsen harus tahu kata kunci yang sering dipakai konsumen, misalnya : jual tas wanita, jual sepatu terbaru dan lainnya,” katanya, usai memaparkan strategi digital marketing, dalam kegiatan Pelatihan UMKM yang diinisiasi Disperindagkop dan UKM, di Gedung Pramuka, Kabupaten Batang, Selasa (22/3).

Para pelaku UMKM diberikan materi tentang cara mengetahui kata kunci yang sering diketik konsumen, ketika mencari barang yang diinginkan.

“Mereka bisa memanfaatkan fasilitas gratis yang ada di Google. Setelah diketahui, termasuk potensi pasar online saat ramai, lalu langsung membuat konten dengan tampilan seunik mungkin,” jelasnya.

Dalam mempromosikan, ketika sebagian pelaku UMKM terkendala dengan kemampuan desain yang masih sangat minim, sebenarnya dapat disiasati dengan memfoto produk.

“Sekarang kan teknologi gawai sangat canggih, yang penting kata-katanya mengandung kata kunci yang konsumen cari dan menggambarkan keunggulan produknya, begitu juga yang bisa pakai video, bisa dimanfaatkan,” tegasnya.

Ia memastikan, hampir semua media sosial memiliki efektivitasnya masing-masing. Pilih media sosial sesuai dengan kemampuan dan karakter produknya.

Sementara, Pengawas Koperasi Ahli Muda Disperindagkop dan UKM Batang, Irma Aini Herawati menyampaikan, pelatihan ini diikuti oleh pelaku UMKM baik wirausaha muda baru maupun yang telah lama berkecimpung di digital marketing.

“Mereka diajari untuk mempromosikan lewat media facebook atau langsung ke marketplace yang sangat beragam,” terangnya.

Para pelaku UMKM sekarang sangat dimudahkan dalam mempromosikan produknya. Selain melalui marketplace yang sudah ada, mereka juga bisa menggunakan aplikasi Blangkon Jateng.

“Blangkon Jateng bisa membantu pelaku UMKM mengetahui sejauh mana penjualan, seperti katering, persewaan alat transportasi dan lainnya,” ujar dia.

Kemudahan dengan memanfaatkan aplikasi Blangkon Jateng, pengguna langsung memesan barang yang diinginkan kepada UMKM yang dituju.

“Biayanya juga langsung ditransfer ke nomor rekening pelaku UMKM,” tandasnya.