Labuan Bajo - Wakil Presiden Ma' ruf Amin membuka The 2nd Asia International Water Week (AIWW) bersama dengan Presiden Asia Water Council, Dr. Jae-hyeon Park dengan keynote speech yang disampalkan oleh Sekretaris Jenderal PBB ke-8 Ban Ki-Moon, di Meruorah Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (14/3).
Wapres, dalam sambutannya menyoroti tentang pentingnya air sebagai kebutuhan dasar manusia. Sebagai penentu tercapainya kehidupan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Namun seiring pertumbuhan penduduk dunia dan ekonomi yang menyertainya, penggunaan air malah dua kali lipat dari pertumbuhan penduduk.
Kesenjangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air, menurut wapres, melahirkan krisis air di seluruh dunia. Padahal menurutnya akses terhadap air bersih serta sanitasi yang layak menjadi faktor penentu kualitas kesehatan seseorang.
Dikatakan wapres, 71 persen bumi tertutup oleh air. Namun hanya sekitar 13 persen air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi lebih dari 7 miliar manusia. Hal ini menjadikan masalah krisis air merupakan salah satu isu mengemuka dan memerlukan perhatian di tingkat internasional.
“Kompleksnya pengelolaan sumber daya air memerlukan berbagai pendekatan dan kebijakan
yang melibatkan multisektor dan instansi, alokasi dana nasional, dan pengambilan keputusan kolektif,” tegas wapres.
Selain itu, jelasnya, hal ini memerlukan kebijakan yang secara global diterima dan masuk akal, mengandung pertimbangan sosial dan lingkungan, serta merangkul para pemangku kepentingan.
"Hal tersebut merupakan kunci kebijakan nasional sumber daya air yang berkontribusi pada kebijakan internasional,” tegas wapres.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono menjelaskan, AIWW ke-2 akan menjadi kesempatan besar bagi kementeriannya menunjukkan solusi praktis yang dapat dicapai dalam penggunaan teknologi terbaru melalui berbagai proses dalam menyelesaikan masalah air di Asia
"AIWW ke-2 ini menjadi kesempatan kami untuk menunjukkan bagaimana solusi praktis dapat dicapai melalui berbagi proses, mulai dari perencanaan hingga implementasi, menggunakan teknologi terbaru dan partisipasi publik serta tindak lanjut yang dianggap sebagai nilai inti dari prosedur kerja AWC untuk menyelesaikan masalah air di Asia terkait dengan Sustainable Development Goals (SDG's) serta menyuarakan pesan kepada dunia," ujar Menteri Basuki Hadimulyono.
Diketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia bersama dengan Asia Water Council (AWC) atau Dewan Air Asia menjadi tuan ruman dalam perhelatan The 2nd AlWW pada 14- 16 Maret 2022 di Labuan Bajo, NTT, Indonesia.
Konferensi ini merupakan rangkaian acara kepresidenan G20 yang akan diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, dan juga sebagai persiapan Indonesia menjadi tuan rumah World water Forum (WWF) ke-10 pada tahun 2024 mendatang.