Batang – Beberapa pekan menjelang bulan Ramadan, konsumen mulai merasakan sinyal kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas). Kepokmas yang mulai merangkak naik, seperti minyak goreng dan daging sapi.
Salah satu konsumen, Sriningsih menyampaikan, hampir semua kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan.
“Yang naik ya minyak goreng, cabai, bawang merah dan bawang putih. Walaupun terasa sulit tapi karena butuh ya harus beli karena di rumah mau ada hajatan, jadi jumlah pembelian tidak bisa dikurangi,” katanya saat ditemui, di Pasar Tradisional Kabupaten Batang, Senin (14/3).
Berbeda jika untuk keperluan konsumsi pribadi tentu sangat terasa, karena pekerjaan suami yang hanya seorang nelayan dan sedang tidak melaut mengharuskan untuk mengurangi jumlah pembelian.
Sementara itu, Kepala bidang Perdagangan, Disperindagkop dan UKM Batang Endang Rahmawati mengatakan, belum lama ini telah melakukan sidak ketersediaan Kepokmas di tiga pasar besar di Kabupaten Batang, yakni Pasar Batang, Limpung dan Bandar.
Berdasarkan pengamatan, ia mengakui ada tanda-tanda kenaikan harga Kepokmas di pasar tradisional.
“Utamanya itu memang minyak goreng yang masih mengalami kenaikan, walaupun Pemerintah Pusat sudah mencanangkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Nyatanya harganya belum bisa standar, yakni Rp18.000 hingga ampai Rp20.000 per liter untuk kemasan premium,” jelasnya.
Kenaikan harga Rp1.000 juga terjadi pada kedelai sebagai bahan baku utama tempe dan tahu, yang menjadi Rp12.000 per kilogram.
“Kami menyarankan agar para produsen untuk mengurangi ukuran, agar tidak terlalu merugi. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena stok sangat mencukupi yakni 26,7 ton kedelai,” ungkapnya.
Kepokmas lain yang mengalami kenaikan, telur ayam ras sebesar Rp25.000 per kilogram dan di Kabupaten Batang jumlah masih mencukupi, karena termasuk sentral penghasil telur.
Untuk harga cabai merah teropong sebesar Rp48.000, cabai merah keriting Rp45.000, rawit merah Rp52.000 dan rawit hijau Rp24.000 per kilogram. Bawang putih cuting Rp32.000 dan bawang merah Rp34.000.
“Sedangkan untuk daging sapi mengalami kenaikan, semula Rp110.000 per kg, kini Rp115.000 per kg. Dan kemungkinan akan kembali naik menjadi Rp130.000 per kg saat Idul Fitri,” terangnya.
Untuk memastikan kestabilan harga, menjelang Ramadan dan Idulfitri, Disperindag akan menggelar sidak bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena setelah Operasi Pasar (OP) minyak goreng tahap pertama selesai, saat ini Disperindag sedang mengupayakan kepada pihak Kementerian Perdagangan dan Provinsi Jawa Tengah, agar kembali menggelar OP.