Demak – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Demak Tatiek Soelistijani meminta sekolah-sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat di masa PPKM Level 3.
Hal itu ditegaskan oleh Tatiek Soelistijani saat bincang pagi di studio RSKW 104.8 FM dengan tema ‘Pembelajaran Tatap Muka’ Jumat, (25/2).
Tatiek juga mengungkapkan bahwa dirinya setuju agar tidak diberlakukan PTM untuk anak-anak sekolah dan sementara dikembalikan lagi ke pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Anak-anak 6-18 tahun ini usia anak yang sangat diperhatikan jadi harus dengan waspada untuk mengawasi mereka agar tetap prokes. Saya kira tidak adanya PTM ini lebih baik ya karena melihat anak-anak masih belum bisa menyesuaikan situasi. Yang dewasa saja bisa melanggar prokes apalagi anak-anak,” terangnya.
"Misalkan diadakan PTM itu mestinya harus dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Kalau sekolah mau PTM itu harus prokes ketat sekali, seperti yang di luar negeri ada fenomena pembelajaran di luar lapangan. Jadi tidak di dalam ruangan namun di halaman sekolah dan tetap berjaga jarak. Di samping itu juga dapat langsung terkena sinar matahari,” tegasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, kemudian dari pendidik juga harus steril, dan vaksin harus sudah dengan dosis ketiga (booster). Selanjutnya, tambahnya, secara kontinyu pendidik harus dites kembali paling tidak dua pekan sekali.
Dirinya juga mengusulkan apabila dilakukan PTM lebih baik dan aman serta lebih prokes agar setiap meja masing-masing siswa itu diberikan sekat seperti bilik agar lebih terjaga prokesnya.
"Kemudian kelas harus selalu disterilkan dengan disemprot disinfektan. Dan untuk sekolah agar dapat digalakkan kembali senam pagi guna untuk menaikkan imun serta kebugaran bagi siswa-siswa sebelum melakukan pembelajaran di sekolah," pintanya.