Ponorogo - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi terhadap pihak-pihak yang telah berhasil membawa kesenian Reog Ponorogo ke dalam nominasi tunggal untuk diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke UNESCO.
“Selamat atas terpilihnya Reog Ponorogo sebagai nominasi tunggal ke UNESCO,” ujar Gubernur Khofifah, saat menghadiri Tasyakuran terpilihnya Reog Ponorogo sebagai nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda UNESCO dan Peringatan 1 Tahun Kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Ponorogo periode 2021-2024, di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Sabtu (26/2) malam.
Khofifah mengatakan, nominasi tunggal ke UNESCO yang akan diusulkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristekdikti, kemudian Pemprov Jawa Timur mendukung kesenian Reog Ponorogo.
“Mengapa disebut nominasi tunggal, karena Reog memang hanya ada di Ponorogo. Meski ditampilkan di Medan, tetap bernama Reog Ponorogo. Tampil di Palu pun, tetap disebut Reog Ponorogo," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, pada masa kepemimpinannya akan terus mencoba berinovasi sebagai bagian dari kerja keras.
“Kami bersama wabup menjamin, ketika gotong royong terus kami tumbuhkan maka Ponorogo akan menjadi lebih hebat," katanya
Selanjutnya, kata bupati, dirinya berusaha menjadikan Reog Ponorogo sebagai alat untuk membangun daerah dengan didirikannya museum Reog Ponorogo.
“Di museum tersebut disuguhkan sejarah kapan Reog Ponorogo lahir, siapa Bupati pertama, budaya apa saja, bagaimana hubungan dengan Mojopahit, bagaimana pertaniannya, hingga bagaimana ciri khas batiknya,” ujarnya.
"Kami pelan-pelan menjadikan adiluhur sebagai budaya literasi, juga sebagai pelecut perekonomian Ponorogo, dan kelak cucu kita menyaksikan bagaimana kebesaran nama Ponorogo," pungkasnya.
Sebagai informasi, Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengumumkan kesenian Reog Ponorogo lolos seleksi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia untuk diusulkan dalam daftar ICH UNESCO pada Jumat (18/2) lalu.
Dalam usulan tersebut, Reog Ponorogo diusulkan sebagai nominasi tunggal sebagaimana tempe dan budaya sehat jamu. Adapun Tenun Ikat Sumba Timur dan Ulos diusulkan sebagai Tenun Indonesia, sedangkan Kolintang diusulkan sebagai nominasi multinasional dengan negara lain.