Kota Pekalongan - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mendorong agar sekolah-sekolah di Kota Pekalongan mampu menjadi sekolah Adiwiyata. Ini agar budaya cinta lingkungan melekat dalam setiap tindak tanduk warga sekolah dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Penaatan Hukum Lingkungan DLH Kota Pekalongan Sugiharto menjelaskan bahwa tingkatan sekolah adiwiyata mulai dari tingkat Kota, provinsi, dan nasional.
"Sebetulnya ada pula tingkat mandiri atau dilaksanakan di tataran sekolah. Kemudian untuk persiapan tingkat provinsi, kami sudah beberapa kali lakukan koordinasi,” terang Sugiharto saat dikonfirmasi di SMPN 17, beberapa waktu lalu.
Disebutkan Sugiharto, yang dirinyalakukan yakni rapat koordinasi dengan enam sekolah calon sekolah adiwiyata provinsi.
"Sebagian memang siap, namun ada beberapa hambatan. Hambatannya karena adanya banjir dan rob, khususnya sekolah-sekolah yang dekat dengan pantai. Namun kami tetap dorong serta memotivasi pihak sekolah untuk melaksanakan. Karena hal itu menjadi tanggung jawab sekolah untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Pekalongan. Untuk tingkat provinsi ini kami masih memfasilitasi pembinaan,” beber Sugiharto.
Sugiharto menyampaikan, DLH akan menentukan sekolah yang bisa dijadikan percontohan sekolah adiwiyata yang memenuhi kriteria. Adapun enam sekolah yang siap menjalankan sekolah adiwiyata.
“Nanti kita tentukan usai sekolah-sekolah mengirimkan dokumen persyaratan pelaksanaan penindakan adiwiyata," kata Sugiharto.
Diutarakan Sugiharto, saat ini aturan baru yakni PerMenLHK no P52 tahun 2019 dan P53 tahun 2019. Di situ diatur beberapa perubahan seperti penilaian yang sekarang meliputi 3 aspek (perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan/evaluasi).
"Kami berharap dari enam ini paling tidak yang kita dorong untuk bisa mengikuti penilaian di provinsi,” tandas Sugiharto.
Sementara itu, Kepala SMPN 17 Pekalongan, Endang Sunaryati mengaku sangat mendukung program sekolah adiwiyata yang dicanangkan Pemkot Pekalongan bersama DLH, serta Dinas Pendidikan (Dindik) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan.
"Ada manfaat dari program ini, yaitu membudayakan seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk senantiasa mencintai lingkungan. SMPN 17 Pekalongan menjadi salah satu sekolah terpilih untuk sekolah adiwiyata semoga banyak manfaat ke depannya," tutur Endang.
Dikatakan Endang, antusias warga sekolah sangat tinggi dalam membudayakan cinta lingkungan. Proses yang kami lakukan kurang lebih 70% berdasarkan kemampuan sekolah.
"Kami bersinergi dengan beberapa dinas terkait dan sekolah yang sudah terlebih dahulu menjadi sekolah adiwiyata," lanjut Endang.
Endang berharap tercipta sekolah yang indah dan nyaman serta kondusif, khususnya SMPN 17 Pekalongan
"Karena budaya mereka yang senantiasa mencintai lingkungan. Tidak ada usaha yang sia-sia,” pungkas Endang.