Kota Pekalongan - Kehadiran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penting perekonomian daerah di Indonesia, tidak terkecuali Kota Pekalongan.
Hingga tahun 2021, Kota Pekalongan memiliki jumlah UMKM yang terbilang banyak, yakni mencapai 8.000 UMKM. Angka tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan Inggit Soraya, baru-baru ini.
“Jumlah UMKM di Kota Pekalongan tahun 2021 sudah ada sebanyak 8.000 UMKM yang bergerak di berbagai bidang,” jelas Inggit.
Sebagai wadah yang berfungsi membina pelaku usaha mikro kecil dan menengah khususnya yang bergerak di bidang kerajinan guna meningkatkan kontribusi industri kerajinan dalam pembangunan nasional dan daerah, Dekranasda berupaya untuk menaikkan jumlah UMKM untuk dapat bergabung, tujuannya untuk dapat memaksimalkan pembinaan. Tidak hanya memberikan pembinaan, Dekranasda juga turut memasarkan produk hasil UMKM di showroom Dekranasda yang berada di Museum Batik Kota Pekalongan.
Inggit menyebutkan, selama tahun 2021 terdapat peningkatan terkait anggota UMKM yang telah masuk, sebanyak 146 UMKM yang bergerak di bidang kerajinan dan produk batik tergabung di Dekranasda Kota Pekalongan, setelah sebelumnya hanya 40 UMKM yang tergabung.
“Dekranasda hadir mengangkat produk kerajinan dan produk batik, Alhamdulillah dari yang tadinya hanya sekitar 40 yang ada di Dekranasda, selama 2021 ini bisa mencapai hingga 146, yang artinya sudah ada tambahan 100 UMKM yang bisa masuk di Dekranasda dan ikut display di Showroom Dekranasda,” tandas Inggit.
Inggit menuturkan, di tahun 2022 pihaknya memiliki target untuk menggabungkan 180 UMKM.
“Harapannya target kita untuk produk batik dan kerajinan, targetnya 180 UMKM, mudah-mudahan di tahun 2022 ini bisa menutup dan lebih,” pungkasnya.