Sentani - Sebanyak 233 program dan kegiatan terakomodir dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Distrik Sentani tahun 2022. Ratusan program kerja dan kegiatan yang diusulkan ini mengacu pada setiap usulan yang masuk dari setiap kampung dan kelurahan sebagai rangkuman dari kesatuan berita acara penetapan hasil keputusan.
"Kami sudah lakukan Musrenbang tingkat distrik yang dihadiri oleh masing-masing kampung dari tiga delegasi. Kemudian jumlah usulan yang dirangkum dari semua kampung dan kelurahan itu ada 233 usulan. Jadi total usulan program dan kegiatan pada Distrik Sentani sebanyak 233 yang dirangkum semuanya dari kampung dan kelurahan. Semua itu diusulkan untuk program sektoral yang akan dijawab oleh PD terkait," ungkap Eroll Yohanis Daisiu, Kepala Distrik Sentani ketika ditemui wartawan media online ini di ruang kerjanya, Rabu (16/2).
Lebih lanjut kata Eroll, pihaknya menyayangkan banyak OPD yang sifatnya penting untuk pengembangan kota Sentani tidak hadir dalam Musrenbang tingkat Distrik Sentani.
"Kami akan kirimkan hasil Musrenbang ini ke semua Perangkat Daerah, juga ke 11 anggota DPRD Kabupaten Jayapura dari Dapil I. Kemudian, pelaksanaan Musrenbang ini dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Jayapura. Dan, pak Waket I sampaikan agar hasil usulan yang berjumlah 233 program kegiatan itu harus dikirim ke 11 anggota DPR tersebut," katanya.
Ia mengatakan, Musrenbang Distrik Sentani merupakan forum dan wadah edukasi melalui pendidikan bagi seluruh warga masyarakat di wilayah ini.
"Kalau untuk kampung-kampung di tahun 2022 yakni, ada kegiatan kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), yang nanti di danai oleh dana kampung dan tidak dibahas di Musrenbang ini. Program yang kami usul itu lebih kepada kegiatan fisik pengembangan kota Sentani, juga ada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif bagi kami yang ada di wilayah pembangunan (WP) I, itu lebih banyak yang dibahas," katanya.
"Sehingga saya sekali lagi menegaskan, Distrik Sentani semestinya menjadi distrik yang nomor satu. Justru itu, kami sayangkan kemarin OPD terkait seharusnya harus hadir guna mereka memberikan respon terhadap usulan yang disampaikan oleh kampung dan kelurahan. Harapan kami, usulan 233 yang kami sampaikan itu tepat sasaran berdasarkan skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat di tiap kelurahan dan kampung. Jika pembangunan tepat sasaran, maka bisa terasa oleh masyarakat," pungkasnya.