Pangkep – Counsellor Human Development Kedutaan Besar Australia Daniel Woods dan Consulate General Australia Makassar Bronwyn Robbins berkunjung ke Kabupaten Pangkep untuk melihat sejauh mana progres manfaat program KOMPAK selama ini yang dilaksanakan di Kabupaten Pangkep khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan.
Pewakilan kedutaan Besar Autralia tersebut juga bertemu langsung masyarakat kepulauan Sabutung sebagai penerima manfaat atas program KOMPAK.
Dalam diskusi yang dilakasanakan di aula Kecamatan Liukang Tupabbiring, Rabu (16/2), masyarakat sangat berterima kasih atas program yang telah dijalankan, seperti Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB), kelas perahu, dan catatan sipil.
“Ini pertama kali saya ke Sulawesi Selatan dan sangat berterima kasih atas sambutan pemerintahan Kabupaten Pangkep,” kata perwakilan Kedutaan Besar Australia Daniel Woods.
Usai melakukan pertemuan dengan masyarakat pulau, kedua perwakilan kedubes dan rombongan KOMPAK selanjutnya melakukan diskusi bersama Bupati Kabupaten Pangkep, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan beberapa pimpinan Organisasi perangkat Daerah Lainnya.
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau menyampaikan terima kasih atas selama ini program yang telah diberikan kepada di Kabupaten Pangkep, terkait pendidikan, pelayanan kesehatan, dan tentang catatan sipil.
“Kita berharap, dengan adanya program seperti ini, kedepannya tidak ada lagi pemisahan antara masyarakat ini dan itu, semua harus sama pada ruang pelayanan,” kata MYL.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep Herlina mengatakan, program PSPB merupakan program yang melayani langsung masyarakat. Ia mengatakan, selama ini masyarakat sangat susah mengakses kesehatan khusus wilayah kepulauan karena terpisah dan berjauhan.
“Dengan adanya pelayan PSBP, masyarakat tidak mengeluarkan lagi biaya transportasi, karena para tenaga medis langsung menemui masyarakat,” katanya.
Herlina menambahkan, agar ada program yang meningkatkan kapasitas layanan keluarga berencana nantinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sabrun Jamil mengatakan, program Kompak dimulai tahun 2016 dengan adanya kelas layanan kelas perahu, dan dilakukan dua kecamatan Tupabbiring dan Tupabbiring Utara.
“Kelas perahu ini, merupakan layanan kelas secara mandiri,” kata Sabrun.
Dirinya menuturkan, siswa yang melaut tetap bisa melakukan kewajibannya sebagai pelajar. Dan hasilnya program ini mampu menurunkan angka putus dari 2,5 persen menjadi 2,1 persen.
Selain ingin mengetahui dampak manfaat dari program Kompak, dubes Australia bersama bupati Pangkep dan beberapa OPD juga membicarakan tentang program baru yang akan dilaksanakan KOMPAK nantinya.