Rohul - Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hulu M. Zaki membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi di aula Inspektorat Rohul, Rabu (16/2).
Dalam arahannya, Pj Sekda Rohul M. Zaki mengatakan, SPIP merupakan proses integrasi yang dilakukan pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya kegiatan yang efektif, efisien, pelaporan keuangan.
“SPIP ini sesuai dengan amanat PP 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah. Bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan,” ujarnya.
Zaki mengatakan, Bimtek dengan nama New SPIP, karena SPIP terintegrasi. Ketika Tim BPKP sudah melaksanakan Bimtek kepada seluruh OPD dapat mengimplementasinya, Sehingga pelaksanaan kegiatan Pemda baik perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berjalan baik, sehingga pelaporan keuangannya juga dapat dipertanggungjawabkan.
“Sehingga tujuan sasaran rencana strategis yang telah disusun melalui RPJMD, Renstra, Renja melalui RKPD, KUA-PPAS dan Perda APBD nanti akan selaras seluruhnya sehingga pelaksanaan Pemerintahan kita ini dapat berjalan secara efektif efisien transparan dan akuntabel,” harapnya.
Zaki mengaku Bimtek ini sangat penting agar seluruh OPD dapat melaksanakan SPIP, sehingga pelaksanaan Pemerintahan terkontrol baik dari sisi perencanaan, manajemen resiko, pelaksanaan evaluasi seluruhnya terintegrasi di New SPIP.
“Saat ini kita sudah level 3, tingkatan Maturitas ini sampai level 5, mudah-mudahan tahun berikutnya kita bisa level selanjutnya level 4 atau optimum level 5. Saat ini kita dapat bertahan saja dilevel 3 syukur alhamdulillah, karena dilevel 3 pun sebetulnya sulit daerah lain untuk mencapainya. Harapan kita sebetulnya bisa lebih meningkat di level 4,” harap Zaki.
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Rohu Helfiskar mengatakan, peserta Bimtek Peningkatan SPIP diikuti seluruh OPD terutama Kasubbag Perencanaan, karena lebih memahami program kegiatan yang disusun setiap tahunnya.
“Kita sudah mulai tahun 2021, dalam kegiatan lanjutan untuk penguatan Alhamdulillah terus membaik kedepan akan kita tingkatkan dari level sebelumnya. Bimtek ini tidak hanya teori dari Tim BPKP tetapi lebih kepada praktik, ada beberapa Form kita langsung praktek salah satu OPD menjadi contoh dan ini akan diikuti seluruh OPD,” jelasnya.
Maturitas penyelenggaraan SPIP Rohul sudah di level 3, Helfiskar berharap kedepan seluruh materi yang disampaikan dapat diterapkan di OPD masing-masing. Dengan harapan hasil akhirnya tidak menimbulkan persoalan hukum mulai dari perencanaan, pelaksanaan evaluasi sehingga dari sisi anggaran terjamin efektif, efisien dan akuntabel.
Diakui Helfiskar, sesuai perubahan regulasi terbaru terkait SPIP dalam amanat Keputusan BPKP sudah berubah menjadi New SPIP terintegrasi, yang semula dievaluasi oleh inspektorat dan BPKP, New SPIP ini OPD itu sendiri bisa menilai sebuah kegiatan apakah menimbulkan resiko atau anggarannya terlalu besar melebihi standar.
“Kemudian setelah mereka (OPD) bisa menilai sendiri jika terdapat kekurangan, Inspektorat Aktif akan mengevaluasikan jika ada hal-hal kecil yang belum ternilai oleh OPD, jadi New SPIP ini bisa melalui penilaian Mandiri,” pungkasnya.