Surabaya - Demi meningkatkan mutu pendidikan dan keahlian siswa, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan pembinaan kepada kepala sekolah SMA Swasta di Kantor Bakorwil Kabupaten Pamekasan, Selasa (18/1).
Menurutnya, sekolah yang bagus, bukan sekadar guru dan tenaga pendidiknya yang berkualitas. Tetapi juga siswanya memiliki keseriusan dan semangat luar biasa untuk belajar sehingga hasilnya benar-benar dirasakan.
“Kultur belajar yang keras, belajar yang serius dengan target. Kalau diucapkan, memang sederhana, tetapi pelaksanaanya yang tidak mudah," ujar gubernur saat pembinaan kepala sekolah swasta yang digelar Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Kabupaten Pamekasan.
Kemudian Khofifah menyampaikan pentingnya doa terhadap seluruh siswa. Diharapkan nanti, guru dan kepala sekolah, serta siswa bertemu di jam yang sama untuk berdoa.
Maka dalam doa itu, terdapat sebutan siswa. Sebaliknya terdapat sebutan guru dalam doa siswa. Dengan saling mendoakan, akan menguatkan dalam proses pembelajaran. Dan jangan lupa, setiap selesai shalat hendaknya berdoa.
Menurut Khofifah, dalam kondisi seperti sekarang ini, yang dibutuhkan bangsa dan negara, bahkan dunia, adalah ahlak. Pekerjaan rumah ini tidaklah sederhana karena para kepala sekolah punya tanggung jawab yang sama.
Ilmu dengan akademik yang bagus tetap harus diikuti moral dan ahlak yang bagus pula. Karena mencari tauladan akan cukup susah.
“Saling bersinergi di antara format dan pembelajaran. Tidak hanya capaian akademik, walau akademik itu prasyarat. Di dalamnya terdapat tanggung jawab sosial. Maka ilmunya akan bermanfaat bagi orang lain. Ketika siswa masuk pada ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, siswa berusaha memberikan kearifan. Tidak gampang memvonis, mencela, mencaci, karena ada kearifan dan tentu kharakter atau ahlak inti dari keilmuan yang kita ajarkan kepada siswa kita," terang Khofifah.
Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) sampai saat ini gencar mengembangkan kurikulum vokasi di tingkat SMA, SMK dan SLB, untuk meningkatkan skill Sumber Daya Manusia (SDM). "Untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang unggul, dibutuhkan target maksimal, tenaga pendidik yang kompetitif, serta jejaring internasional untuk keberlanjutan jenjang Pendidikan siswa didik," ujar Gubernur Jatim.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menjelaskan, dalam upaya peningkatan pendidikan SMA, SMK dan SLB, yang pertama adalah akademik, dan yang kedua adalah vokasi."Yang sedang kita garap besar-besaran ini adalah vokasi. Kami meminta semua kepala sekolah SMA, baik negeri maupun swasta, ada kurikulum tambahan yaitu vokasi," ucapnya.
Menurut Wahid, disaat teknologi digital seperti sekarang ini, siswa yang berkarya atau memproduksi sesuatu sesuai kompetensi keahliannya, bisa menjual jasa, produk, dan karyanya, sehingga mampu menghidupi diri sendiri. "Betapa bangganya kita, bila lulusan SMA, SMK, mampu menghidupi dirinya sendiri, bahkan mampu membiayai kuliahnya. Ini yang sedang kita garap," terangnya.
Oleh karena itu, Wahid berharap, kerjasama antara sekolah-sekolah swasta yang jumlahnya jauh lebih banyak dari sekolah negeri terus terjalin dan selanjutnya dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. (jal/hjr)