Batang – Paguyuban Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pusat Batang Berkarya (PUBER) segera mendonasikan hasil dari program Lapak Peduli bagi korban terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan, terdapat 27 UMKM dengan 90 jenis produk yang membuka Lapak Peduli sejak 20 Desember 2021 – 20 Januari 2022.
“Beberapa jenis produk yang dijajakan antara lain : mebel, kerajinan sepatu maupun tas dari kulit serta makanan kecil olahan. Dan 50 persen dari hasil penjualan selama mereka membuka Lapak Peduli akan langsung didonasikan kepada para korban melalui PMI Batang,” katanya, saat ditemui di Batang Teras Pandawa (BTP), Kabupaten Batang, Minggu (23/1).
Ia menerangkan, bantuan yang akan diberikan berwujud nominal uang dan berbagai barang yang dibutuhkan oleh korban terdampak erupsi Semeru.
“Donasi berupa sabun mandi 750 botol, berbagai produk UMKM dan uang tunai sebesar Rp1,5 juta,” terangnya.
Ia menambahkan, UMKM itu semuanya binaan Disperindagkop, dari mulai produk, pengemasan, label hingga memperoleh izin resmi.
“Untuk jenis makanan harus disertakan tanggal masa kadaluwarsanya, sehingga konsumen terlindungi,” tegasnya.
Selama ini produk mereka dipasarkan di seluruh minimarket rest area jalur pantura di Kabupaten Batang.
Ketua Paguyuban UMKM PUBER, Teguh Ujianto mengutarakan, program Lapak Peduli yang dibuka di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga tingkat desa se-Kabupaten Batang mendapat sambutan positif dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Alhamdulillah para ASN mau membeli produk kami. Jadi selain produk kami laku terjual, para ASN juga bisa ikut mendonasikan bantuannya bagi korban erupsi Semeru dan silaturahmi antar pelaku UMKM tetap terjaga setelah lama berhenti sejak pandemi COVID-19,” jelasnya.
Sebelumnya program serupa bernama Nglarisi Dodolan juga pernah digelar untuk membantu menghidupkan ekonomi para pelaku UMKM yang terdampak pandemi.
“Kedepan akan dilanjutkan lagi tapi dengan format yang berbeda yang menyesuaikan situasi dan kondisi masyarakat,” tandasnya.