Kediri - Menyusul diwajibkannya pegawai Pemerintah Kota Kediri mengenakan tenun ikat Bandar Kidul sebagai seragam, rupanya Pemprov Jawa Timur juga menerapkan hal serupa kepada seluruh pegawainya. Fakta tersebut diungkapkan oleh kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan, saat bertandang ke kampung tenun ikat, Bandar Kidul untuk bebelanja.
“Setiap Jum’at di minggu pertama setiap bulannya kami mengenakan seragam dari tenun ikat bandar kidul Kota Kediri ini,” ungkapnya di Kediri, Minggu (26/12).
Dikatakan oleh Drajat bahwa hal tersebut sejalan dengan instruksi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai bentuk dukungan Pemprov Jatim kepada para pengrajin tenun ikat.
Mengetahui hal ini, Erwin Wahyu Nugroho, pengrajin sekaligus pemilik usaha tenun merek 'Bandoel' merasa sangat senang.
“Alhamdulillah, senang sekali, ini menjadi angin segar bagi kami para pengrajin tenun ditengah gempuran pandemi COVID-19 yang terjadi,” ungkapnya.
Ia mengatakan hingga saat ini sudah banyak pegawai provinsi Jawa Timur dari berbagai dinas yang berkunjung ke galeri nya untuk memesan seragam. “Sudah banyak yang memesan ke kami, diantaranya dari Dinas Pertanian, Biro Perekonomian, Dinas Koperasi dan Disperindag,”imbuhnya.
“Alhamdulillah stok selalu habis, saya yakin ini menjadi berkah tidak hanya kepada saya tetapi juga kepada para pengrajin lain di kampung tenun ikat bandar kidul ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari sangat menyambut baik program Pemprov Jatim ini.
“Pemerintah Kota Kediri sangat berterimakasih atas program yang luar biasa ini, saya percaya dengan ini tenun ikat Bandar Kidul ini akan terus naik dengan demikian ekonomi daerah pun juga segera pulih,” ujar Tanto.
Sebagai informasi, saat ini Tenun Ikat Bandar Kidul telah didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu warisan budaya non-bendawi.