Jakarta - Papua tidak hanya menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, namun juga memiliki kekayaan budaya dan pluralisme sebagai simbol Bhinneka Tunggal Ika.
Hal itu yang digambarkan oleh aktris Eka Nusa Pertiwi kepada Antara Digital Media, Jakarta, saat kunjungannya pada Senin (27/12).
Pemain film "Perempuan Tanah Jahanam" tersebut bercerita bagaimana kesan mendalam didapatinya dari masyarakat Papua ketika berada tiga bulan di Jayapura untuk pementasan teater yang mendapatkan apresiasi dari Pemkab Jayapura dan Pemprov setempat.
"Masyarakat Papua sangat sopan dan 'welcome' terhadap pendatang. Selain itu, hubungan antarumat beragama di sana juga berjalan harmonis dan saling menghormati. Jadi isu-isu yang berkembang di media hanya karena oknum," tegas Eka.
Dirinya juga bercerita mengenai kekaguman masyarakat Papua kepada Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Masyarakat Papua menggambarkan Gus Dur sebagai 'Bapak Pluralisme' yang sangat menghargai dan mengangkat Papua," ujarnya.
Eka juga berkisah bagaimana dirinya tidak kenal lelah menyemangati masyarakat Papua agar tidak pernah 'minder' (rendah diri) dengan daerah lain di Indonesia.
"Masyarakat tidak boleh minder dan merasa pemerintah menjauhi Papua. Padahal jelas-jelas Papua itu Indonesia. Satu hal lagi, jangan ada 'gap' (jarak) antara pendatang dan masyarakat lokal Papua," tegas dara 31 tahun tersebut.
Di akhir obrolannya, Eka berpesan kepada masyarakat untuk menyaring berita-berita yang menggiring hal-hal negatif tentang suatu daerah, khususnya Papua.
"Indonesia sebenarnya tidak memiliki persoalan dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), tinggal bagaimana kita harus cerdas dan cermat dalam memaknai sebuah isu-isu agar tidak menimbulkan kekacauan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan," pungkas Eka.
Tidak lupa Eka juga mengajak masyarakat untuk mengunjungi Papua, khususnya Jayapura yang disebutnya sebagai San Francisco-nya Indonesia karena memiliki kesamaan geografis dan simbol Jembatan Merah Youtefa dan Golden Gate.