Kubu Raya - Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh. Aris Marfai menyebut sistem informasi geospasial yang dilakukan Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki atribut terlengkap diantara kabupaten/kota lainnya di Indonesia dan pihaknya akan menduplikasikan serta sebagai pilot project bagi daerah lainnya di Indonesia.
“Berdasarkan data yang sudah masuk ke kami, sampai saat ini lebih dari 400 kabupaten/kota atau 80 persen daerah di Indonesia yang sudah mempunyai jaringan informasi geospasial nasional. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Kubu Raya merupakan satu diantara kabupaten/kota di Indonesia yang data informasinya sudah sangat komplit dan Kubu Raya bisa kita duplikasikan sebagai pilot project bagi daerah lainnya," kata Kepala BIG saat menghadiri Literasi dan Penguatan Peta Kerja Pembangunan Infrastruktur Informasi Geospasial Daerah Kabuapten Kubu Raya di Gaerdenia Resort and Spa, Kamis (16/12) pagi.
Menurut Aris Marfai, informasi geospasial sangat diperlukan untuk proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, namun berdasarkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 27 tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional itu harus memiliki simpul jaringan. Dari 500 lebih kabuapten/kota di Indonesia belum semuanya memiliki simpul jaringan, namun mayoritas sudah memiliki simpul jaringan.
“Dari mayoritas daerah yang sudah memiliki simpul jaringan sudah ada, ada daerah yang data geospasialnya yang sangat maju dengan data infrastruktur yang sangat bagus, kelembagaannya yang sudah tertata, regulasinya dan SDM nya yang sudah ada serta teknologi yang sudah standart digunakan. Dari lima pilar yang sudah komlit hanya Kabupaten Kubu Raya yang memiliki semua pilar itu," ujarnya.
Aris Marfai menilai, jaringan informasi geospasial Kabupaten Kubu Raya sudah melakukan pendataan yang sangat detail sampai dengan Kepala Keluarga (KK), by name and by adress. Tentunya hal ini sangat mendukung sekali untuk berbagai kemudahan dalam tata kelola pemerintahan.
“Jaringan informasi geospasial di Kabupaten Kubu Raya ini sangat menarik karena Sistem Informasi Geospasial yang dilakukan ini baru berusia 8 bulan namun atributnya sudah sangat lengkap," ucapnya.
Untuk itu, Pemkab Kubu Raya harus lebih menggenjot dan melengkapi lagi datanya yang sekarang sudah mencapai lebih dari 80 persen dan pihaknya dari BIG akan mendukung ini dengan capacity bulding (peningkatan kemampuan pengetahuan dan keterampilan) bagi tenaga penggerak informasi geospasial desa agar lebih optimal.
“Ke depan, tentunya banyak sekali data yang bisa di integrasikan dari data tabuler ke data informasi geospasial. Misalnya data terkait dengan kependudukan, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Tentunya semua itu diperlukan software yang mempuni dan server yang bagus. Jadi kami dari BIG akan mendukung dan menunjang hal itu," tuturnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat sistem informasi geospasial sebagai upaya melakukan literasi dan penguatan peta kerja serta pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan dilakukan selama ini.
"Ini sebuah langkah bagi kita untuk memperkuat tenaga penginput data geospasial di Kubu Raya melalui literasi dan penguatan peta kerja pembangunan infrastruktur informasi gesospasial di Kubu Raya," kata Muda Mahendrawan.
Bupati Muda menyampaikan, sampai saat ini pihaknya juga sudah mengiput data dari berbagai pihak, terutama dari setiap SKPD yang ada, sehingga nantinya akan terhimput pusat data yang akan sangat membantu berbagai kebijakan dan program pemerintahan Kubu Raya yang lebih tepat sasaran.
“Ke depan, kita juga akan melakukan konsolidasi penguatan agar semua tim simpul jaringan informasi geospasial daerah yang ada bisa bergandengan dengan semua pihak dan stakeholder yang ada seperti TNI-Polri maupun seluruhnya komponen masyarakat agar bisa menjadi mitra dalam pembangunan data geospasial tersebut," pungkasnya.