Labuan Bajo - Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan serta ikut mendorong pertumbuhan usaha Tenun di Manggarai Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dewan Kerjinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kabupaten Manggarai Barat menyelenggarakan Pelatihan Kecakapan Wirausaha (PKW) dengan jumlah peserta 64 orang penenun muda.
Pelatihan ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha bagi masyarakat di daerah destinasi super prioritas Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, dalam arahannya menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada Kemendikbud dan Dekranasda Manggarai Barat yang telah melaksanakan Pelatihan Kecakapan Wirausaha
"Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini khususnya Dekranasda Manggarai Barat yang telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Kecakapan Wirausaha (PKW) bagi penenun muda dengan jumlah peserta sebanyak 64 orang," ungkap Bupati Edi Endi.
Edi meyakini bahwa Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi UMKM yang begitu besar karena didukung oleh ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium tentunya membuka peluang bagi UMKM untuk dapat mengembangkan usahanya.
Menurutnya, UMKM memegang peranan penting dalam peningkatan ekonomi, oleh karena itu UMKM perlu selalu dikembangkan dan diarahkan sehingga UMKM dapat berkembang menjadi UMKM yang kokoh, berkualitas dan memiliki daya saing.
Dibutuhkan berbagai upaya nyata dalam mendorong pengembangan UMKM Kabupaten Manggarai Barat, agar UMKM Kabupaten Manggarai Barat dapat bersaing di pasaran.
"Salah satu produk UMKM yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan saat ini adalah kain tenun khas Manggarai Barat yaitu Songke," ucap Edi Endi.
Ia menjelaskan tren penggunaan dan pemanfaatan kain tenun mengalami perkembangan yang pesat baik di tingkat masyarakat lokal maupun mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari karya-karya desainer terkenal yang menggunakan kain tenun untuk produk pakaian selendang serta aksesoris lainnya.
"Dari hasil kegiatan ini para peserta telah menghasilkan kain-kain tenun khas Manggarai Barat yang memiliki kualitas yang baik dan diharapkan akan diterima oleh pasar lokal maupun pasar internasional," imbuhnya
Kemudian ia menyampaikan dalam rangka mengembangkan dan melestarikan kain Tenun, Dekranasda Manggarai Barat dan Bank NTT sebelumnya juga telah melaksanakan pelatihan Produk Turunan Tenun dengan jumlah peserta 30 orang
Bupati Edi Endi meyakini bahwa kegiatan ini bertujuan agar produk-produk kain tenun Khas Manggarai Barat lebih bervariasi lagi bukan hanya berupa kain tetapi juga berupa aneka aksesoris-aksesoris sehingga diharapkan dapat memperluas pasar produk yang dapat menjangkau semua kalangan.
"Saya berharap para peserta dapat melanjutkan semua yg telah dilatih hari ini ditempat tinggal masing- masing dan nanti bisa menjadi produsen aksesoris sehingga dari pelatihan ini bisa menghasilkan wirausaha-wirausaha baru di bidang kriya tenun dan fashion," pungkas bupati Bumi Komodo tersebut.