Sentani - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dan Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro menapaki usia empat tahun kepemimpinan sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pasca dilantik 2017 silam, berbagai dinamika dihadapi oleh kedua pimpinan yang dikenal dengan jargon MA-RIO pada pilkada empat tahun silam itu.
Mensyukuri berkat dan tuntunan Tuhan atas empat tahun kepemimpinan, jajaran pemerintah daerah Kabupaten Jayapura menggelar ibadah syukur yang dilangsungkan di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (10/12).
Perayaan penuh kesederhanaan itu dihadiri jajaran Forkompimda Kabupaten Jayapura, Pimpinan dan Anggota DPRD, Sekda Kabupaten Jayapura Hana S. Hikoyabi, para Asisten Setda, pimpinan OPD, Kepala Distrik, organisasi paguyuban, Ketua SOPAN Kabupaten Jayapura Abdul Karim, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
Ibadah syukur tersebut dipimpin oleh Pdt. Dolfina Yahui. Usai pelaksanaan ibadah syukur, Ketua TP-PKK Kabupaten Jayapura Magdalena Luturmas Awoitauw, yang mendampingi Bupati Jayapura Mathius Awoitauw didaulat untuk menyalakan lilin dan memotong kue ulang tahun lalu diserahkan kepada Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Jayapura Muhammad Amin serta perwakilan TNI/Polri.
"Tidak ada ungkapan lain selain bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Bersyukur semua anugerah Tuhan. Bersyukur untuk semua tuntunan Tuhan, sehingga empat tahun dalam periode kepemimpinan kami," ungkap Bupati Mathius yang didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Jayapura Magdalena Luturmas Awoitauw.
"Sama seperti saya juga, kita tidak tahu acara hari ini. Pak wakil bupati kan ditugaskan ke Jakarta karena ada acara lain. Sehingga, saya bilang pak wakil saja yang berangkat. Tapi ndak apa-apa, itukan staff punya kreativitas," ujarnya menambahkan ketika ditanya wartawan terkait tidak hadirnya Wakil Bupati Jayapura pada peringatan empat tahun kepemimpinan mereka di daerah berjuluk Bumi Kenambai Umbai ini.
Menurut Mathius, perjalanan menjadi seorang pemimpin hingga boleh menapaki usia empat tahun bersama Wabup Giri Wijayantoro itu merupakan anugerah dari Tuhan.
"Kita tetap laksanakan program-program yang kita sudah canangkan, untuk kampung-kampung bisa jalan bergerak, kemudian di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan terus kita dorong. Satu hal yang menarik dalam situasi COVID-19 juga, ekonomi di kampung-kampung tidak berubah. Malah mereka lebih semangat lagi," lanjutnya.
Dirinya pun mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak, baik Forkompimda, DPRD, stakeholder terkait, khususnya jajaran pemerintah daerah.
"Atas kerja sama, atas kerja keras, atas kebersamaan. Bergandengan tangan bersama selama empat tahun di periode kepemimpinan kami berdua. Berbagai prestasi yang kita raih selama ini adalah hasil kerja bersama," ujar Mathius.
Memasuki tahun ke-4 pada 10 Desember 2021, kepemimpinan MA-RIO telah mampu mencapai capaian kinerja secara makro yang sangat bagus.
Walau, diakuinya, bahwa pihaknya menghadapi banyak tantangan yang sangat berat dan juga ada kekurangan-kekurangan yang masih perlu dilakukan pembenahan.
"Kalau dari capaian-capaian kinerja secara makro itu sudah bagus, meskipun kita menghadapi tantangan-tantangan yang sangat berat seperti banjir bandang dan longsor, terus ada COVID-19 dan juga pelaksanaan PON XX. Itukan banyak menguras energi, perhatian, waktu dan juga anggaran. Tapi, kita terus lakukan aktivitas tetap jalan. Namun hal yang paling menarik dari empat tahun ini dan paling nyata adalah tadi pagi kita lakukan di Hotel Suni yaitu, peluncuran buku tata laksana pembentukan gugus tugas masyarakat adat (GTMA)," sambungnya.
Empat tahun kepemimpinan Mathius Awoitauw-Giri Wijayantoro, yakni periode 10 Desember 2017 sampai dengan 10 Desember 2021, direfleksikan dengan melaunching buku 'Tata Laksana Pembentukan Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) Kabupaten Jayapura', di Ballroom Hotel Suni Sentani, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Bagi saya, itu hadiah empat tahun yang begitu luar biasa. Dengan penuh dinamika, dengan penuh kontroversi dan juga penuh berbagai hal, baik di lapangan maupun pada saat memulai. Tetapi pada akhirnya, kerja-kerja itu bisa di dokumentasikan dan di ukur, bahwa secara ilmiah dan pengalaman, itu bisa menjadi pelajaran untuk banyak orang. Nah, itu yang membanggakan bagi kami di empat tahun periode kepemimpinan kami," bebernya.
"Kita kadang-kadang melihat hal-hal yang biasa saja, misalnya pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan itu kan rutin. Siapapun kepala daerahnya, pasti dia akan jalankan itu, karena itu sudah normatif. Ada uang, ada orang dan ada lokasi, pasti semua jalan,".
"Tetapi, hal yang di luar dari itu, yang tidak pernah ada menghasilkan inovasi-inovasi baru, itu yang paling sulit. Karena meyakinkan itu tidak mudah, karena birokrasi itu sudah paten. Ajak kesini dan ke sana tidak bisa yakni, harus lurus atau sudah terpola. Namun kita bisa melakukan itu, dan sudah ada perubahan, meskipun sedikit-sedikit sudah ada perubahan," tambahnya.
Di akhir wawancaranya, Mathius menyatakan harapan agar kebersamaan yang telah terjalin selama empat tahun terakhir ini bisa terus terjaga, bahkan lebih dipererat hingga akhir masa jabatan Mathius-Giri untuk mewujudkan semua visi dan misi pemerintahan.
"Keberhasilan, kesuksesan, kekurangan maupun kegagalan yang ada biarlah menjadi pembelajaran bersama untuk melangkah ke depan," kunci Bupati.
Kesempatan itu, Bupati Mathius juga menyerahkan bantuan dari Dinas Sosial berupa kursi roda bagi penyandang disabilitas yang diterima secara simbolis oleh perwakilan penyandang disabilitas dari Distrik Nimbokrang.
Kemudian, penyerahan piala penghargaan ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021 dari Sekretaris Kampung Yoboi kepada Bupati Jayapura Mathius Awoitauw. Karena Kampung Yoboi berhasil menyabet juara ke-IV Nasional Kategori Konten Kreatif pada ADWI Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.