Cirebon - Pemerintah Kabupaten Cirebon mendorong adanya regenerasi petani di daerahnya.
Hal tersebut disampaikan langsung Bupati Cirebon Imron, saat menghadiri acara bimbingan teknis tanam padi menggunakan alat modern di areal persawahan Blok Samoja, Desa Karangwangi, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, Selasa (30/11).
Imron mengatakan, pada era keterbukaan saat ini, semua orang bersaing antara satu dengan yang lainnya. Namun, untuk minat generasi muda menjadi petani di Kabupaten Cirebon masih sangat rendah.
"Masih ada anggapan kalau menjadi petani itu tidak menjanjikan. Akhirnya, mereka mencari pekerjaan lain," kata Bupati Imron.
Padahal, kata Imron, sektor pertanian ini bisa terus berkembang dan tetap eksis di tengah perkembangan zaman. Salah satu yang bisa dilakukan yakni, menggunakan alat pertanian modern.
Imron menuturkan, kalau sektor pertanian ditinggalkan oleh generasi muda, dikhawatirkan ancaman krisis pangan bisa terjadi. Berharap, adanya inovasi pengembang pertanian dari pemerintah pusat bisa terus digulirkan.
"Kalau pertanian ditinggalkan, kita semua akan makan apa. Saya keluarga tani dan sekarang mulai susah mencari buruh untuk macul (bertani)," kata Imron.
Pemerintah Kabupaten Cirebon mendorong, kepada seluruh kuwu untuk mampu menggali potensi, baik sumber daya alam (SDA) atau sumber daya manusia (SDM) di masing-masing wilayahnya.
"Sekarang pemerintah pusat memberikan kebebasan untuk bersaing. Kami berharap semua mampu menggali potensi di daerah," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas mengatakan, pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Cirebon kini terhambat dengan permasalahan jumlah buruh tani yang terus berkurang.
Saat ini, tutur Asep, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Petani Milenial. Upaya tersebut dilakukan untuk menggugah generasi muda menjadi petani andal.
"Kami dari Dinas Pertanian akan terus berusaha meningkatkan gairah anak muda untuk turun ke dunia pertanian," katanya.