Martapura - Kegiatan tanam bibit unggul sudah sangat tepat mempertahankan Kabupaten Banjar sebagai lumbung pangan di Kalimantan Selatan. Secara khusus Pemkab Banjar juga terpilih sebagai salah satu yang melaksanakan kegiatan Optimasi Lahan (Opla) di Indonesia, dengan target luasan kurang lebih 700 hektare dengan desa penerima mulai Desa Tambak Anyar Ulu, Tambak Anyar, Tambak Anyar Ilir, Antasan Senor, Pematang Baru, Dalampagar ulu, Dalampagar, Akar Baru dan Desa Akar Begantung.
Hal itu disampaikan Bupati Banjar yang diwakili Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar Riza Dauly, saat membuka rsmi kegiatan Tanam Perdana Bibit Unggul Padi, Sistem Jajar Legowo 2:1 Sekaligus Penyerahan Simbolis Bantuan Pompa Air Kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa, di Desa Tambak Anyar Kecamatan Martapura Timur, Selasa (16/11).
Riza menambahkan bahwa tanam perdana direncakanan akan menjadikan hasil pertanian Kabupaten Banjar akan dua kali tanam, untuk itu digerakan masyarakat untuk menanam padi dua kali.
"Pada kesempatan ini ditanam bibit padi Mikongga yang nantinya sudah bisa dipanen diusia 3 bulan,” ujarnya.
Dengan program Opla, ujarnya, indeks pertanaman di Kabupaten Banjar menjadi naik, sementara terkait petani milenial di Kabupaten Banjar telah dilakukan berbagai pelatihan terhadap 2.600 petani.
”Sebanyak 2.600 orang petani yang dilatih dan kita sudah berdiskusi hasilnya ada yang ingin menjadi pembudidaya jeruk, anggur, pembudidaya jagung dan timun. Nantinya akan kita kolaborasikan dengan program BPR dimana Pemkab Banjar telah melaunching pinjaman tanpa bunga beberapa waktu lalu," ungkap Riza.
Di kegiatan ini juga diserahkan secara simbolis bantuan pompa air yang diserahkan oleh perwakilan BPTP Provinsi Kalsel Sigit Susanto kepada ketua Gapoktan Warga Bersatu Desa Tambak Anyar dan bantuan racun tikus yang diserahkan Plt Kadis TPH Banjar kepada perwakilan Gapoktan Desa Tambak Anyar.