Ibnu Sina, dalam sambutannya mengucapkan rasa syukurnya karena masih dalam suasana Hari Jadi ke-495 Kota Banjarmasin, inovasi rumah sakit ramah disabilitas netra tersebut menjadi sebuah kado untuk Kota Banjarmasin khususnya warga disabilitas dalam berobat dengan inovasi tersebut tidak memandang siapa dia, yang mana pada intinya semua orang berhak mendapatkan pelayanan dan perawatan yang terbaik.

"Alhamdulillah, kita meresmikan rumah sakit Sultan Suriansyah sebagai rumah sakit ramah disabilitas netra atau radistra, ini adalah inovasi pelayanan agar warga kota Banjarmasin tidak peduli siapapun dia, dia punya hak untuk mendapatkan perawatan dan pelayanan kesehatan. Artinya kota Banjarmasin milik semua (city for all) dan tidak boleh ada satu pun yang tertinggal (no one leave behind)," ucap Ibnu Sina.

Ia juga berharap di usia Rumah Sakit Sultan Suriansyah yang kini berusia kedua dan setara dengan dengan visi misi pembangunan dapat memberikan pelayanan dan perawatan yang terbaik untuk warga Kota Banjarmasin.

"Di usia yang kedua tetapi visi misi rumah sakit Sultan Suriansyah sudah setara dengan visi misi pembangunan dan isu-isu berkelanjutan sustainable development goals ditingkat dunia. Itu harapannya, artinya bukan sekedar proklamasi, pernyataan, komitmen, tetapi betul-betul diwujudkan dalam pelayanan yang lebih baik kedepan," beber Ibnu Sina.

Ibnu Sina mengungkapkan agar dapat mewujudkan Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat perlu komitmen bersama, dan dirinya akan memantau progres yang telah diberikan kepada masyarakat.

"Sehingga visi misi Banjarmasin Baiman (Barasih wan nyaman) dan lebih bermartabat itu adalah memertabatkan pasien, memanusiakan pasien, dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien-pasien, kemudian diantara barasih dan nyaman, nyaman diantaranya adalah nyaman berobat kemudian juga nyaman berurusan, sehingga ini harus jadi komitmen bersama, saya akan pantau nanti ini," pungkasnya.