Labuan Bajo - Pulau Padar berada dalam Kawasan Taman Nasional Komodo dengan luas wilayah secara keseluruhan adalah 40.728 ha. Sejatinya pulau ini sudah lama dikenal dan dibuka untuk dikunjungi.
Namun pada saat itu, yang dibuka hanyalah bagian utara saja. Belakangan setelah Sail Komodo pada tahun 2013 lalu, Pulau Padar bagian selatan ramai dikunjungi wisatawan lantaran tempat ini viral di media sosial khususnya Instagram. Setelah itu, beberapa waktu kemudian, Pink Beach yang juga masih sedaratan dengan Pulau Padar pelan-pelan ramai dan diminati wisatawan.
Mengeksplorasi atraksi wisata yang ada di Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama) dalam Peta Perjalanan Wisata Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), terdapat satu destinasi menarik di Labuan Bajo yang selalu menjadi pusat perhatian wisatawan yang datang berkunjung.
Namanya sudah sangat familiar yaitu Pulau Padar. Sejatinya, pulau ini memiliki sejumlah atraksi wisata menarik. Namun yang paling terfavorit adalah Pulau Padar wilayah selatan. Destinasi yang satu ini menawarkan pemandangan alam dengan bentuk pulau yang sangat khas dan unik.
Dari titik tringulasi, tampak jelas daratan disisi kiri dan kanan menjorok ke laut. Topografinya berbukit dan terlihat sangat artistik. Setiap punggung bukit dibalut dengan rumput savana.
Dibagian bawahnya terdapat garis pantai yang melengkung dan sangat menawan. Ada empat pantai yang tampak. Dua pantai disisi kiri memiliki dua warna berbeda. Pantai pertama dibagian depan dipenuhi bebatuan dan karang yang pecah akibat gelombang besar sehingga berwarna lebih gelap.
Sementara pantai kedua dibagian belakang tampak berwarna merah muda. Dua pantai lainnya berada disisi kanan dengan pasir pantai berwarna putih. Selain panorama yang menakjubkan, Pulau Padar juga memiliki Pink Beach yang bekangan lebih sering dikunjungi wisatawan.
Pulau Padar selalu menarik dinikmati setiap waktu. Namun saat sunset dan sunrise selalu menjadi favorit wisatawan. Selain itu, pulau cantik ini dapat dinikmati dalam dua musim. Ketika masuk musim penghujan (Januari-April), bukit-bukit tampak hijau dan terlihat sangat segar.
Pada Juni-Juli atau memasuki masa peralihan saat rumput savana yang menyelimuti punggung bukit perlahan menguning. Saat musim panas tiba (Agustus-November) bukit-bukit tampak coklat, kontras dengan laut biru dikedua sisinya. Bulan Desember kembali memasuki musim penghujan dan menjadi masa peralihan bagi rumput savana untuk kembali hijau.
Pengalaman menarik lainnya saat hendak memasuki Pulau Padar bagian selatan adalah saat berlayar melewati selat sempit diantara daratan Pulau Padar dan Pulau Rinca.
Jalur ini disebut Loh Kerbau, jalur yang terkenal menjadi tempat pertemuan arus dan mengalir cukup deras. Saat akan melewati jalur ini, kapten-kapten kapal harus mampu menghitung dengan baik kapan jadwal air pasang dan air surut karena akan berpengaruh pada laju kapal.
Jika melewati jalur ini pada saat berlawanan arus, kapal tidak akan bisa melaju dan hanya berlayar ditempat. Gelombang yang tiba-tiba muncul diselat ini cukup memacu adrenalin saat kapal bergoyang.
Untuk menjangkau titik tringulasi yang menjadi gardu pandang melihat panorama alam Pulau padar, pengunjung harus menaiki satu persatu anak tangga pada tiga punggung bukit. Jalurnya sangat terbuka dan tidak ada pohon pelindung.
Nanti pada saat tiba dipuncak bukit barulah terdapat beberapa pohon yang bisa digunakan untuk berteduh. Untuk mencapai puncak, dibutuhkan waktu berjalan kaki sekisar 30 menit sampai 1 jam tergantung kondisi stamina masing-masing.
Jalurnya cukup mudah, namun pengunjung harus tetap berhati-hati. Gunakan sendal atau sepatu yang membuat kaki nyaman dan pakailah topi ketika cuaca sedang terik. Selalu gunakan pemandu wisata lokal untuk memperkaya informasi perjalanan wisata.
Saat ini, trekking di Pulau Padar sudah sangat aman. Selain kondisi jalurnya yang sudah bagus yakni berupa anak tangga, pada setiap titik pemberhentian istirahat juga dijaga oleh ranger Taman Nasional sehingga ada pemantauan dan pengawasan terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.
Mulai dari loket pembelian tiket hingga puncak bukit, para ranger tersebar ke beberapa titik untuk berjaga. Sebelum jalan, pengunjung akan dibekali beberapa informasi yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di Pulau Padar. Setelah itu barulah pengunjung dipersilahkan untuk memulai Trekking.
Ada banyak cara yang bisa dipilih jika ingin berkunjung ke Pulau Padar. Yang pertama adalah membeli paket perjalanan wisata dari travel agent. Pulau Padar hampir selalu dimasukkan pada setiap paket perjalan.
Wisatawan dapat berkoordinasi dengan pihak travel agent untuk pilihan waktu yang diinginkan mengunjungi Pulau Padar. Apakah ingin menikmati sunset atau sunrise. Kedua, jika ingin melakukan perjalanan wisata sehari, wisatawan bisa menyewa kapal lokal yang ada di Pelabuhan.
Ada banyak pilihan kapal yang bisa digunakan mulai dari kapal jenis open deck, speed boat, hingga kapal jenis phinisi.
Dari Labuan Bajo, perjalanan ditempuh sekisar 3-4 jam pelayaran. Jika menggunakan speedboat, waktu perjalanan menjadi lebih singkat yaitu sekitar 1 jam.