Labuan Bajo - Setelah melalui beragam tahapan persiapan, termasuk inkubasi serta latihan yang panjang, grup tari Animal Pop Komodo akhirnya menunjukkan taring di Ibu Kota dalam pentas perdananya di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (30/5).
Grup tari kontemporer beranggotakan 12 penari muda asal Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Labuan Bajo Manggarai Barat tersebut tampil dalam acara 'Animal Pop Komodo Goes To Jakarta' yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan didukung penuh Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), berkolaborasi dengan PT. MRT Jakarta sebagai bagian dari promosi tagar #rindulabuanbajo.
Selain memukau khalayak dengan pentas tari Animal Pop Komodo, BPOLBF juga membawa serta 6 UMKM lokal Labuan Bajo untuk memeriahkan acara puncak yang dihadiri oleh Menparekraf, Sandiaga Uno. Ke-6 UMKM yang dimaksud yaitu Muku Cookies, De Morin Coffee, New Eden Moringa, Nuru Cuing Labuan Bajo, Bajo Bloom, dan Labora Art. Selain itu, juga menghadirkan talkshow, music performance dari Institut Musik Jalanan (IMJ), dan Sasando performance.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri kegiatan mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo yang merupakan satu dari lima destinasi super prioritas.
"Dengan #rindulabuanbajo, kami ingin memastikan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo ke depan bisa lebih berkualitas dan berkelanjutan," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo saat ini menunjukkan peningkatan yang baik. Naik sekitar 20 hingga 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dengan kegiatan ini, ia berharap tidak hanya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang bertambah tapi juga kualitas wisatawan meningkat, sehingga benar-benar dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Kita tidak lagi melihat kuantitas tapi kualitas dari segi penciptaan lapangan kerja, juga peningkatan ekonomi kreatif. Ini merupakan kolaborasi bersama, harapanya kita bisa segera bangkit membantu saudara kita yang betul-betul membutuhkan bantuan dan harapan kita agar pariwisata bisa segera bangkit dan pulih," kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf berharap ke depan kolaborasi ini bisa ditingkatkan dengan menghadirkan lebih banyak lagi promosi pariwisata dan ekonomi kreatif dari daerah lain di Indonesia.
"Serta ikut mempromosikan MRT Jakarta sebagai gaya hidup baru masyarakat Indonesia. MRT bukan hanya milik warga Jakarta tapi milik Indonesia," kata Sandiaga.
Senada dengan Menparekraf, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina dalam kesempatan yang sama menjelaskan, kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan awareness wisatawan dan publik terhadap pariwisata di Labuan Bajo Flores. Juga menjembatani akses pasar produk pariwisata Labuan Bajo Flores di Jakarta sehingga produk kreatif lokal dapat laku terjual.
Program ini juga diharapkan mampu mendorong penyebaran informasi terkait potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores. Selain itu mendorong Labuan Bajo sebagai lokasi event, serta mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk produk UMKM Labuan Bajo Flores.
Pada tahun 2020, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo hanya sekitar 44.543 orang atau anjlok sebesar 83% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 256.171 orang.
"Intinya dengan tanda pagar (tagar) #rindulabuanbajo kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Labuan Bajo tidak hanya Komodo, tapi 'beyond that' ada desa wisata, produk ekonomi kreatif, serta kuliner menarik. Sehingga Labuan Bajo memang untuk semua (kalangan) dan kalau ingin mendapatkan pengalaman wisata berkualitas datanglah ke Labuan Bajo," kata Shana Fatina.
Selain itu Shana mengungkapkan, tagar #rindulabuanbajo dikampanyekan untuk mendengungkan nama Labuan Bajo agar selalu diingat sebagai destinasi wisata yang harus dikunjungi setelah aktivitas pariwisata pulih kembali.
"Kampanye #rindulabuanbajo ini sekaligus untuk mengingatkan masyarakat terutama para wisatawan bahwa Labuan Bajo harus masuk dalam bucketlist kunjungan mereka begitu aktivitas pariwisata pulih kembali" ujarnya.
Sementara Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menambahkan, pihaknya siap untuk berkolaborasi lebih jauh dengan Kemenparekraf/Baparekraf dalam mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air. Saat ini ada 13 stasiun MRT Jakarta yang dapat menjadi lokasi promosi pariwisata serta pameran produk ekonomi kreatif.
"Saat ini ada 26 UMKM yang kami bina dari sebelumnya 16 UMKM. Mudah-mudahan dapat berlanjut kegiatan kolaborasi ini dengan budaya dan objek wisata lain di seluruh jalur MRT Jakarta untuk menjadi sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif," kata William Sabandar.
"Tidak hanya untuk promosi pariwisata, tapi juga bagi MRT Jakarta yang diharapkan dapat menaikkan jumlah penumpang MRT, khususnya di Sabtu dan Minggu yang biasanya tidak terlalu banyak dibanding hari biasa," kata William.