Martapura - BPBD Kabupaten Banjar melakukan patroli rutin ke kawasan rawan atau potensi bencana untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain itu, berulang kali sosialisasi diberikan kepada masyarakat tentang bahaya karhutla, seperti pembukaan lahan yang dibakar sengaja atau tidak sengaja.
“Malah beberapa tandon masih dipinjamkan atau ditempatkan kepada beberapa desa yang rawan air bersih dan rawan potensi bencana karhutla,” kata Kepala BPBD Kabupaten Banjar Irwan Kumar, Senin (31/5)
Langkah kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Banjar terhadap kemungkinan terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Banjar antara lain latihan bersama penanggulangan karhutla dan koordinasi intensif dengan pihak terkait.
Sebab, tandon-tandon tidak hanya diperlukan dan disiapkan saat terjadinya bencana karhutla tapi juga berguna saat musibah banjir dan pasca banjir. Sehingga, alasan ini kenapa tandon-tandon belum ditarik ke BPBD Kabupaten Banjar.
“Pasca banjir masih banyak masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih,” imbuh Irwan.
Mengantisipasi terjadinya karhutla, ia mengatakan BPBD Kabupaten Banjar selalu siaga dengan monitoring seluruh rawan bencana melalui operator radio di kecamatan, diteruskan laporannya ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ditambahkanya, selain itu juga dilakukan koordinasi institusi terkait menyalurkan logistik bagi warga terdampak musibah bencana putting beliung dan kebakaran perumahan.
“Distribusi logistik terdampak bencana puting beliung dan kebakaran, tidak ada kendala dan lancar saja kami salurkan,” katanya.