Pasuruan - Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan terus mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan teknologi insentif budidaya udang vaname dengan sistem busmetik (budidaya udang skala mini empang plastik).
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan Alfi Khasanah mengatakan, jumlah petani yang menggunakan sistem busmetik terus meningkat dari awalnya hanya 1 kelompok di Kecamatan Lekok kini menjadi 3 kelompok . Begitu juga di Bangil dan Rejoso, masing-masing ada 2 dan 3 kelompok yang sudah menggunakan sistem tersebut, serta 2 kelompok di Kecamatan Kraton.
“Dulu hanya ada di Kecamatan Lekok saja. Tapi sekarang sudah menyebar di Bangi, Kraton, Rejoso dan Lekok,” kata Alfi, di sela-sela kesibukannya, Rabu (26/5).
Dijelaskan Alfi, dengan sistem busmetik, produksi ikan bisa ditingkatkan dua kali lipat dari budidaya udang dengan menggunakan sistem tradisional (tambak).
Dicontohkannya, 1 denfarm (petak) berukuran 20X20 meter atau 400 meter persegi bisa menghasilkan 800 kg udang vaname.