Labuan Bajo - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Manggarai Barat periode 2021-2026 di aula kantor bupati, Selasa (25/5).
Bupati mengatakan, Mabar memiliki modal pembangunan yang luar biasa, potensi kekayaan pariwisata sangat besar, demikian pula potensi pertanian, perikanan, peternakan serta sektor-sektor lainnya. Ditambah pula dengan perhatian pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi NTT yang sangat besar terhadap pembangunan.
"Potensi daerah yang kita miliki ini sangat besar, sekarang tinggal kemauan, komitmen dan kerja keras kita untuk berinovasi, menggali, memformulakan, dan mendistribusikan kekayaan yang kita miliki itu bagi kesejahteraan masyarakat," ungkap Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.
"Berangkat dari tantangan, motivasi dan harapan-harapan itu, maka visi pembangunan Manggarai Barat yang kami angkat untuk periode 2021-2026 adalah “Mabar Bangkit Menuju Mabar Mantap”. Visi ini adalah mimpi besar masyarakat Manggarai Barat untuk bangkit dan memasuki era baru yakni Mabar Mantap," sambung Bupati Mabar.
Dijelaskannya, ada 5 misi dalam memasuki era Mabar Mantap itu, yaitu mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif sebagai penggerak utama ekonomi, mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, mengembangkan daya saing ekonomi berbasis potensi lokal, meningkatkan kualitas dan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berbasis kelestarian lingkungan, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, kapabel dan melayani.
Dikatakannya, saat ini telah memasuki tahun kedua pandemi COVID-19, situasi yang sama-sama tidak inginkan yang sedikit banyak telah meluluhlantahkan berbagai segi kehidupan masyarakat, terutama sektor ekonomi.
"Kita harus menganggap situasi sebagai tantangan bukan hambatan. Karena itu, kita harus bangkit dan memacu semangat membangun," katanya.
Visi dan misi tersebut, lanjut Bupati Mabar yang biasa disapa Edi Endi, tentu masih sangat makro dan belum operasional sehingga harus diturunkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam RPJMD dan dokumen perencanaan turunan lainnya.
Hal ini, ujarnya, sejalan dengan bunyi Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyebutkan bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari visi misi dan program kerja kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dengan memperhatikan RPJMN.
"Sehubungan dengan itu, pelaksanaan Musrenbang RPJMD hari ini merupakan agenda strategis bagi kita. Melalui kegiatan musrenbang ini diharapkan ada penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap tujuan, sasaran, strategi, kebijakan terutama terhadap Indikator Kunci dan Indikator Kinerja Utama Daerah yang telah dirumuskan dalam Rancangan Awal RPJMD," imbuhnya.
Bupati Edi Endi mengharapkan partisipasi, kritik, dan saran yang konstruktif dari seluruh komponen masyarakat dan unsur kelembagaan yang hadir saat ini agar RPJMD Kabupaten Manggarai Barat.
"Saya berharap RPJMD nantinya benar-benar dapat menjawab tiga pertanyaan mendasar yaitu KEMANA Manggarai Barat akan dibawa lima tahun mendatang, APA yang akan dicapainya, dan BAGAIMANA mencapai itu semua," ucap Bupati ujung barat pulau Flores tersebut.
Edi Endi menegaskan dan mengingatkan empat hal penting kepada semua peserta yang hadir, pertama untuk mencermati dengan baik penjabaran visi, misi, tujuan dan sasaran serta indikator-indikator kuncinya, karena konsistensi penjabaran visi misi ke dalam tujuan dan sasaran sangat menentukan efektivitas pembangunan daerah.
Kedua, RPJMD merupakan alat koordinasi seluruh stakeholder. RPJMD menjadi penuntun arah, meminimalkan ketidakpastian dan sebagai alat untuk menilai kinerja pembangunan daerah. Oleh karena itu, indicator kinerja daerah yang sudah diformulasikan oleh Tim Penyusun dalam RPJMD harus bisa dijabarkan dengan baik dalam Renstra OPD sehingga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan di OPD.
"Sehubungan dengan itu, saya minta kepada seluruh kepala OPD untuk segera menyusun Renstra OPD. Setiap level di dinas harus terlibat aktif mulai dari kepala dinas, sekretaris, kabid sampai dengan para kepala seksi dan staf. Tidak boleh ada pejabat yang hanya tahu beres dan menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada Sunpro," tegasnya.
Selain itu, tambahnya, Renstra harus disusun dengan basis data yang valid. Ia mendengar evaluasi dari tim penyusun RPJMD bahwa data di sebagian besar OPD masih sangat lemah, dan hal itu tidak boleh terjadi lagi.
"Karena itu saya minta Bapak Wakil Bupati bersama Sekda dan Bappeda untuk memastikan semua itu," ucapnya.
Ketiga, jelasnya, RPJMD kita menganut asas anggaran berbasis program prioritas (money follow program) yang akan dilaksanakan secara holistic, teringrasi, tematik dan spasial. Tidak ada lagi distribusi anggaran yang serba rata atau hanya berdasarkan anggaran sebelumnya. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan koordinasi lintas sektor baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pembiayaan program.
"Kita harus sudah mulai berpikir inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan. Jalin kerja sama dengan pihak ketiga seperti CSR pada perusahaan-perusahaan yang ada di Labuan Bajo ini. Dengan cara-cara seperti ini, persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat dapat segera kita atasi dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucapnya.
Keempat, RPJMD hanya akan menjadi dokumen indah dalam kata-kata jika tidak ada komitmen dari semua stakeholder untuk melaksanakannya. Pada level OPD, komitmen menjalankan RPJMD itu antara lain terlihat dari kegiatan-kegiatan yang diajukan dalam Renja OPD. Apakah mendukung pencapaian RPJMD atau tidak.
"Untuk memastikan itu, saya dan Pak Wakil Bupati secara bergiliran akan ikut dalam pembahasan atau asistensi Renja OPD. Bukan untuk gagah-gagahan tetapi untuk menjamin bahwa setiap OPD bergerak bersama mewujudkan visi misi dan janji politik kepala daerah yang tersurat dalam RPJMD ini," katanya.
Di atas semua itu, Edi Endi meminta dukungan dari semua agar harapan untuk membangun Mabar Mantap dapat terwujud.
"Oleh karena itu, mari kita bangun komunikasi yang lebih baik di antara kita. Saya dan Pak Wakil terbuka untuk menerima sumbangan pemikiran dari kita semua, kapan dan di mana saja," pungkas Bupati bumi Komodo tersebut.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, unsur Forkopimda Mabar, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Mabar, Dandim 1612 Manggarai, Kapolres Mabar, Ketua Pengadilan Negeri Labuan Bajo, Kajari Mabar, Sekda Mabar, Pimpinan OPD, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK dan Dekranasda Mabar.