Kubu Raya - Sejak puluhan tahun, dua dusun yaitu dusun Panca Maju dan dusun Cangkok Manis desa Pancaroba kecamatan Sungai Ambawang kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) terisolir karena minimnya akses tranportasi penyeberangan.
Namun pasca dibangunnya jembatan gantung Pancaroba yang menghubungkan dua dusun di desa itu memberikan suasana baru dan kebahagiaan bagi warga sekitar karena warga tidak perlu lagi menggunakan sampan maupun perahu untuk sampai ke jalan utama desa Pancaroba.
Jembatan yang memiliki panjang 86 meter dengan lebar 2 meter itu saat ini sudah boleh dilalui warga di dua dusun dan peresmian jembatan gantung Pancaroba inipun ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadri di area jembatan gantung Pancaroba, Selasa (25/5) siang.
Satu diantara warga desa Pancaroba Yohanes mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas perhatian dan keseriusan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadri karena telah memperjuangkan jembatan gantung ini sehingga bisa terialisasi hanya dengan waktu empat bulan saja.
“Awal pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan Desember 2020 lalu, sebenarnya peresmian jembatan gantung Pancaroba akan dilakukan sebelum Ramadhan lalu, namun karena masih adanya kendala teknis, sehingga jembatan gantung ini baru bisa diresmikan pada hari ini," katanya saat menyaksikan peresmian jembatan gantung Pancaroba oleh Bupati Muda Mahendrawan.
Yohanes menceritakan, sebelum adanya jembatan gantung ini, akses warga di dua dusun itu sangat sulit, bahkan ada warga yang harus menggunakan sampan atau perahu untuk bisa sampai ke jalan utama desa Pancaroba, karena saat itu akses antara dusun yang satu dengan dusun yang lainnya terputus.
“Puji Tuhan, kami bersyukur saat ini jembatan gantung sudah diresmikan tentunya warga di dua dusun itu tidak lagi susah untuk bisa sampai kantor desa dan ke ibu kota kecamatan, kami mewakili warga desa Pancaroba sudah sangat bahagia dengan dibangun dan diresmikannya jembatan gantung ini dan dengan jembatan gantung ini menjadi kebahagiaan kami bersama dan kebahagiaan itu tidak ternilai harganya dan menjadi visi Kabupaten Kubu Raya yang saat ini sudah bisa kami rasakan secara nyata," ucapnya.
Apresiasi serupa juga disampaikan Kepala Desa Pancaroba Marulian, menurutnya dengan terbangunnya jembatan gantung Pancaroba ini tentunya akan memberikan manfaat telah bagi kami khususnya masyarakat desa Pancaroba dan secara khusus bagi warga kami di Dusun Cangkok Manis dan Panca Maju.
Dirinya menambahkan pagu indikatif kecamatan Sungai Ambawang untuk jalan poros di Dusun Panca Maju itu sebesar Rp150 juta.
“Selaku kepala desa dan mewakili warga di dua dusun ini, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pak bupati Muda Mahendrawan dan pak Syarif Abdullah Alqadri yang telah memperjuangkan pembangunan jembatan ini. Kedepan, agar kami akan menjaga dan merawat jembatan ini agar bisa digunakan dalam jangka waktu lama", ujarnya.
Marulian menuturkan, dengan adanya jembatan gantung ini, pihaknya akan mengembangkan kawasan pertanian, khususnya hortikuktura dan satu diantara dusun itu akan dibangun Polindes agar masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan. Dengan mengembangkan sektor pertanian dan hortikultura, mudah-mudahan bisa mengangkat perekonomian masyarakat di desa yang ia pimpin saat ini.
“Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Walaupun COVID-19 melanda Indonesia secara khusus dan dunia secara umum, namun di desa Pancaroba pembangunan jembatan gantung tidak terkendala," ucapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadri mengatakan, keberadaan jembatan gantung ini telah membuka akses lalu lintas masyarakat di dua dusun itu yang sejak puluhan tahun terisolir.
“Keberadaan jembatan gantung Pancaroba ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan dampak perekonomian bagi masyarakat serta mempercepat akses lalu lintas masyarakat, sehingga bisa mempercepat pertolongan bagi masyarakat yang hendak ingin berobat dan tidak perlu lagi menyeberang menggunakan perahu, karena itu pasti memerlukan waktu yang lama," paparnya.
Ketua DPD Partai Nasdem Kalbar juga bersyukur karena jembatan gantung yang di bangun dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 yang menghabiskan anggaran sebesar Rp4,9 miliar itu bisa cepat selesai dan masyarakatnya juga mendukung pembangunan jembatan ini sehingga hanya memerlukan waktu empat sampai lima bulan saja pengerjaannya, karena terkadang ada juga masyarakat yang sudah diprogramkan pemerintah, tapi masyarakatnya ada yang menghambat proses pembangunannya. Namun selama proses pembangunan jembatan gantung Pancaroba ini sangat kondusif yang mana Kades, kepala dusun dan masyarakatnya bisa bekerjasama sehingga terealisasinya pembangunan jembatan gantung ini.
“Dan Pak Bupati Muda Mahendrawan dengan jembatan ini kita programkan beliau mengusulkan, kemudian beliau bersedia untuk menandatangani hibah itu, termasuk tanah pembangunan jembatan gantung ini, karena tidak adanya ganti rugi kepada pemerintah. Saya mewakili DPR RI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah bersama-sama menganggarkan pembanguan jembatan gantung ini," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Ami Dolah ini menyampaikan, pihaknya terus mendorong pembangunan di Kalimantan Barat, mengingat selama ini sudah banyak usulan yang dimasukan ke pemerintah pusat untuk Kalbar. Sudah banyak program yang telah masuk di kabupaten Kubu Raya ini, diantaranya program Sanitasi Desa (Sandes) terdapat 10 titik, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 100 lebih titik, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) 16 titik dan telah dibangun di 10 titik di tempat fasilitas umum seperti masjid dan Pondok Pesantren.
“Saya bersama pak bupati berharap, agar masyarakat bisa menjaga dan merawat jembatan gantung ini, agar bisa digunakan dalam waktu yang lama dan jangan memperbolehkan mobil melewati jembatan gantung ini, karena jembatan gantung ini hanya digunakan untuk kendaraan motor saja, sebab konstruksi bangunannya hanya mampu dilewati kendaraan roda dua saja, kecuali ada keperluan yang sangat mendesak sekali seperti membawa warga yang sakit itu masih bisa diperbolehkan menggunakan mobil, asalkan jangan mobil yang memiliki beban yang berat," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai keberadan jembatan gantung ini merupakan aset penggerakan ekonomi untuk bisa memaksimalkan sektor ekonomi di desa ini dan jembatan gantung ini juga menjadi satu diantara daya tarik. Namun hal paling penting itu bagaimana masyarakat bisa merawatnya dan Pemerintah Kubu Raya melalui dinas terkait juga tentu akan berusaha untuk selalu melihat dan mengevaluasi supaya semuanya bisa terjaga dengan baik.
“Untuk mengangkut warga yang sakit, nanti kita (pemkab Kubu Raya) akan memberikan kendaraan Tossa maupun sejenisnya khusus untuk membawa orang sakit yang melewati jembatan gantung ini. Jadi kendaraan itu bisa dikatakan Tossa Puskesmas," ungkap Muda Mahendrawan.
Bupati menyampaikan, saat ini pemerintah Kubu Raya sedang memulai sistem informasi dan data berbasis Geospasial, sehingga itu bisa jauh lebih mutakhir, update dan memiliki integritas data yang lebih meyakinkan, sehingga sektor pertanian, perkebunan, pertenakan, perikanan dan juga infrastruktur juga jauh lebih tepat dan efektiif di dalam melakukan pembangunannya, baik dana dari pusat, provinsi, kabupaten mapuan Dana Desa (DD).
“Saya juga mengapresiasi, karena dengan langkah-langkah yang kompak dan luar biasa kerjasamanya itu, akan mampu membuat masyarakat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sini, penurunan stunting maupun rumah layak huni," paparnya.
Bupati Muda menuturkan, dengan terbangunnya jembatan tersebut diharapkan bisa menjadi sebuah perubahan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mengingat selama ini jembatan tersebut menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat.
"Kubu Raya dengan terbangunnya jembatan ini, maka potensi pertanian masyarakat agar bisa digerakkan. Pemerintah desa juga diharapkan bisa menggerakkan sektor wisata karena di sini potensinya cukup baik, apa lagi desa ini merupakan jalur Trans Kalimantan yang tentu orang akan banyak lewat dari luar daerah maupun dari Pontianak ke sini," pungkasnya.
Peresmian jembatan gantung Pancaroba ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan, yang mana setiap tamu undangan dan masyarakat yang ingin menyaksikan peresmian jembatan itu terlebih dahulu di cek suhu badannya dan dilakukan stesting screening COVID-19 dengan alat GeNose C19 oleh Dinas Kesehatan kabupaten Kubu Raya bersama Puskesmas Sungai Ambawang dan Puskesmas Lingga.
Selain itu peresmian jembatan gantung yang dimulai pukul 10.45 WIB itu juga di hadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar Syarif Amin Muhammad beserta sejumlah anggota DPRD Kalbar, Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah beserta anggota DPRD Dapil Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B KH Hanafi Khalil, Asisten I Setda Kubu Raya Mustafa, sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kubu Raya, Camat Sungai Ambawang Satuki dan beberapa Kepala Desa di Kecamatan Sungai Ambawang.