Kediri - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, Senin, (24/5), menggelar pelatihan kewirausahaan di Balai Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren. Dalam pelatihan tahap pertama ini diikuti oleh 70 penyandang disabilitas di wilayah Kediri.
“Hari ini (24/5) kita melaksanakan program entrepreneurship training/pelatihan kewirausahaan sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan Training of Trainee (TOT) yang dilaksanakan bulan lalu,” ungkap Muhammad Abdul Sinaga, Project Director JAPRI-PWD, Senin (24/5).
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya telah melatih sekitar 12 orang warga dari Kota Kediri untuk menjadi pelatih.
“Selanjutnya, mulai hari ini mereka akan menfasilitasi para peserta belajar tentang kewirausahaan berbekal modul yang terdiri dari 9 bab materi yang sudah diberikan,” imbuhnya.
“Kegiatan ini yang seharusnya bisa dilaksanakan dalam waktu satu hari, mengingat masih dalam kondisi pandemi, kami membagi ke-70 peserta dalam 4 hari kegiatan, jadi perhari rata-rata sekitar 17 orang yang dilatih,” sambung Abdul.
Abdul menambahkan bahwa setiap peserta yang mayoritas merupakan penyandang disabilitas tuna rungu ini, masing-masing akan diberikan modul. Jadi, diharapkan modul tersebut bisa terus bermanfaat walaupun setelah kegiatan ini.
“Syukur-syukur ilmunya bisa ditularkan ke teman-teman disabilitas lain yang mungkin belum bisa ikut kegiatan ini,” harapnya.
Sementara itu, Munawaroh, Koordinator Program JAPRI-PWD Kota Kediri mengatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung dalam tiga tahap.
“Tahap pertama kita laksanakan bulan ini, sedangkan untuk tahap kedua kemungkinan akan kita laksanakan pada bulan Juni mendatang, sedangkan untuk tahap ketiga pendaftaran juga sudah dibuka, hingga terpenuhi kuota 200 peserta,” terang Mumun.
Menurut Munawaroh, dari semua materi yang diajarkan peserta diharap mampu memahami semua hal yang diajarkan.
“Terutama materi tentang rencana bisnis seperti bisnis model kanvas sehingga peserta bisa langsung memiliki gambaran bagi yang belum punya bisnis maupun yang sudah punya bisnis,” imbuhnya.
“Nanti peserta tidak hanya menerima materi saja, tapi kami juga akan melakukan diskusi, bahkan malah itu yang lebih kami tekankan, harapanya materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik,” tandasnya.
Selanjutnya, pasca pelatihan setiap peserta juga akan mendapatkan pendampingan selama empat bulan dari tim JAPRI-PWD. Pendampingan ini dilakukan guna memonitor perkembangan peserta utamanya dalam membangun dan mengelola bisnisnya.
Dalam kesempatan yang sama, Luluk Nita Kumala, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Kediri menyampaikan dukungan dari Pemerintah Kota Kediri terhadap kegiatan yang bermanfaat, utamanya bagi para penyandang disabilitas di Kediri.
“Kami sangat mendukung penuh kegiatan JAPRI, melalui program ini saya optimis mammpu mempercepat kemandirian para disabilitas utamanya dalam berwirausaha,” ujarnya, Senin (24/5).
Luluk mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kediri juga aktif dalam memberikan pendampingan dan pembekalan bagi teman-teman disabilitas di Kota Kediri.
“Tujuannya sama, untuk memandirikan teman-teman disabilitas, bahwa sebenarnya keterbatasan itu bisa kita lampaui,” tandasnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Kediri juga aktif memberikan bantuan sosial bagi para penyandang disabilitas baik dalam organisasi maupun mandiri.
“Insya Allah kedepan kita kan terus perbanyak program-program yang ramah disabilitas,” pungkasnya.