Labuan Bajo - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan akan dorong hotel-hotel di Labuan Bajo untuk memakai kopi Manggarai, sehingga Kopi Manggarai menjadi tuan di tanahnya sendiri.

"Kopi yang saya minum tadi itu enak sekali, dan saya bisa bilang kopi tersebut kelas premium," ungkap Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika meresmikan Bengkes Cafe, Desa Cireng, Ketang, yang merupakan kreasi dari Asosiasi Petani Kopi dan Jahe Manggarai (APEKAM), Sabtu 22 Mei 2021, sebagaimana disebutkan dalam siaran pers BPOLBF, Minggu (23/5).

Peresmian Bengke Cafe merupakan rangkaian agenda kunjungan kerja Gubernur NTT di Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur selama tiga hari yakni 21 - 23 Mei, salah satu agendanya adalah mengunjungi pusat kopi yang ada di Manggarai Raya.

Rangkaian Kunjungan Kerja Gubernur NTT tersusun atas beberapa agenda bersama Bank NTT, termasuk upaya memartabatkan kopi Manggarai yang disebutnya sebagai kopi kelas satu. Ia juga menegaskan tentang potensi kopi Manggarai untuk bersaing di kancah dunia.

Gubernur bersama rombongan meninjau beberapa titik, mulai dengan singgah di Kafe Bengkes sekaligus meresmikan kafe tersebut, lalu melanjutkan beberapa rangkaian kegiatan, dan pada petang hari, ia dan rombongan berkunjung ke Lembah Colol, rumahnya Kopi Juria, salah satu varian tertua yang dikembangkan di Flores sejak tahun 1937.

"Saya mau kopi kita yang premium, yang telah diakui sebagai kopi terbaik dunia pada tahun 2018, juga dipasarkan di destinasi super premium Labuan Bajo. Kopi kita selain enak, juga kaya akan cerita yang kuat, seperti cerita tentang asal muasal nama Kopi Juria, atau Kopi Robusta yang dikenal dalam bahasa setempat sebagai Kopi Tuang," tegasnya di hadapan masyarakat lembah Colol yang sejak siang sangat antusias menyambut kedatangannya.

Dalam kunjungan kerja ini, Gubernur NTT didampingi oleh beberapa Kepala Dinas lingkup Pemprov NTT, Staff Ahli Gubernur, Direktur Utama Bank NTT, serta Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan merek Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) kepada merek Kopi Colol yakni Kopi Poco Nembu yang juga mulai diproduksi dalam kemasan sachet oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Poco Nembu, Colol.

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina yang turut serta dalam rombongan Gubernur pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa BPOLBF akan bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari Pemprov, Pemkab, hingga pemerintah desa dan siap berperan aktif termasuk pengembangan agrowisata kopi, menyusul ditetapkannya Colol sebagai desa wisata oleh SK Bupati Manggarai Timur.

"Kopi Manggarai, khususnya Colol yang memiliki narasi yang kuat, dan citarasa yang sudah mendunia, akan kita dorong dari sektor pariwisata, termasuk peningkatan kapasitas para pelaku yang bergerak di sektor ini. Dan tentunya, ini perlu kerja kolektif dan dukungan dari semua pihak untuk bergerak bersama dengan tujuan yang sama yakni menjadikan Kopi Manggarai lebih dikenal luas," jelas Shana